Rabu 22 May 2024 11:56 WIB

Kisah Muslim Aljazair Dibuang ke Kaledonia Baru, Tolak Suguhan Daging Babi Hingga Wafat

Muslim Aljazair dibuang ke Kaledonia Baru pada sekitar tahun 1870-an.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Suasana pascakerusuhan di Noumea, Kaledonia Baru, Rabu 15 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Nicholas Job
Suasana pascakerusuhan di Noumea, Kaledonia Baru, Rabu 15 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kisah tragis yang jarang diungkap dialami Muslim Aljazair saat dibuang (dideportasi) ke Kaledonia Baru oleh pemerintah kolonial Prancis yang sedang menjajah wilayah Aljazair. Umat Islam hanya disuguhi daging babi dalam perjalanan laut ke Kaledonia Baru sekitar tahun 1870-an.

Akhirnya banyak Muslim yang wafat karena menolak makan babi. Negara Kaledonia Baru adalah wilayah kepulauan di Samudera Pasifik. Ibu kotanya bernama Noumea. Kaledonia Baru lebih dekat ke Benua Australia, namun Muslim dari Aljazair yang terletak di Benua Afrika dibuang jauh-jauh ke Kaledonia Baru oleh kolonial Prancis yang sedang menjajah Aljazair.

Baca Juga

Sampai saat ini, Kaledonia Baru masih berada di bawah kekuasaan Prancis dengan status sui generis, wilayah dengan otonomi khusus.

BACA JUGA: Cina Respons Langkah Jaksa ICC Ajukan Surat Penangkapan Terhadap Netanyahu

Sekitar 150 tahun yang lalu, sejarah mencatat pasukan yang dipimpin oleh Syekh Al Mokrani dan Al Haddad gagal dalam perlawanan mereka selama setahun terhadap pemerintahan kolonial Prancis di Aljazair. Selanjutnya, Prancis mengirim ratusan warga Aljazair ke tempat yang dulunya merupakan koloni hukuman, yakni pulau Kaledonia Baru.

Diperkirakan lebih dari 2.000 warga Aljazair yang dianggap pemberontak oleh kolonial Prancis dideportasi ke Kaledonia Baru pada kuartal terakhir abad ke-19 atau sekitar tahun 1870-an.

Dalam perjalanan melalui laut... baca di halaman selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement