Rabu 10 Apr 2024 19:30 WIB

Momentum Idul Fitri Batu Loncatan Jadi Pribadi Lebih Baik

Idul fitri merupakan momentum memperbanyak berbagi.

Ribuan warga di Kabupaten Indramayu menggelar sholat Idul Fitri di Alun-alun Puspawangi, Rabu (10/4/2024).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Ribuan warga di Kabupaten Indramayu menggelar sholat Idul Fitri di Alun-alun Puspawangi, Rabu (10/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Khatib Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sarbin Sehe, mengajak umat menjadikan momentum Idul Fitri sebagai batu loncatan menjadi pribadi yang baik.

"Marilah kita menjadikan momentum Idul Fitri ini sebagai batu loncatan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menjadi umat yang lebih baik," ajak Khatib Sarbin di Manado, Rabu.

Baca Juga

Idul Fitri juga bisa momentum menjadi bangsa yang lebih baik, kata dia, lebih mengedepankan kebersamaan dan gotong royong ketimbang perselisihan, saling membantu sesama tanpa memandang suku, etnis, budaya, dan agamanya.

"Percayalah solidaritas sebangsa dan setanah air ini adalah merupakan salah satu esensi dari ajaran Islam," katanya.

Khatib mengatakan umat Islam di Indonesia sangat beruntung karena mewarisi jargon-jargon yang tidak membenturkan keinginan agama dengan komitmen berbangsa.

"Para ulama kita tidak hanya giat menyerukan keharusan menjaga persaudaraan sesama Muslim, melainkan juga persaudaraan sesama warga bangsa, dan bahkan lebih dari itu adalah saudara sesama manusia," ujarnya.

Dalam kehidupan, kata dia, perbedaan memang sebuah keniscayaan, namun kasih sayang dan cinta sesama saudara apalagi didasarkan pada suatu keyakinan agama yang sama, seyogyanya dapat mempersatukan tanpa harus menyamakan.

Sebagai warga bangsa, kata dia, dalam proses moderasi beragama meyakini bahwa mengamalkan ajaran agama adalah cara menjaga Indonesia masa depan.

"Sebagaimana menunaikan kewajiban negara adalah wujud pengamalan ajaran agama keduanya memiliki korelasi yang kuat. Keragaman agama, etnis, budaya dan suku adalah suatu keniscayaan. Disyukuri menjaga dan merawatnya adalah kewajiban bersama," ajaknya.

Khatib menambahkan banyak cara Allah menguji hambanya agar menjadi soleh, yang semakin teguh dalam keyakinan ajaran agama, dan semakin erat tali persaudaraan dengan sesamanya.

"Momen Idul Fitri hendaknya saling menguatkan satu sama lain, persatuan dan kesatuan, saling memuliakan, saling tolong-menolong dan mendoakan, sebagai wujud dari bagian praktik dari hasil pendidikan yang kita peroleh dalam bulan suci Ramadhan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement