REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan umat Islam menggelar doa bersama dekat Patung Kuda Arjuna Wijaya di Monas, Ahad (7/4/2024) pukul 16.15 WIB. Doa bersama digelar untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina dan seruan untuk terus memboikot produk-produk Israel.
Semakin mendekati waktu berbuka puasa, umat Islam Indonesia terus berdatangan, jumlahnya semakin bertambah banyak. "Free free Palestine, free free Palestine, free free Palestine, Allahu Akbar, Allahu Akbar," ujar ribuan umat Islam yang datang lebih awal ke sebrang Patung Kuda Monas, Ahad.
Sejumlah ulama datang di acara tersebut, seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) KH Jeje Zaenudin, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Ustadz Erick Yusuf, Ustadz Bachtiar Nashir, Hidayat Nur Wahid dan tokoh-tokoh lainnya. Ulama asal Persis, Ustadz Ahmad Zuhdi yang menghadiri acara Doa Untuk Gaza mengatakan, Ramadhan adalah bulan perjuangan dan pengorbanan sebagaimana perang Badar terjadi di bulan suci Ramadhan.
"Maka bagaimana kita mengambil spirit bulan tersebut untuk terus mendorong kejayaan, kemerdekaan, dan kedigdayaan Palestina," kata Ustadz Zuhdi kepada Republika.
Ustadz Zuhdi mengajak umat menutup hari 10 terakhir Ramadhan dengan semangat jihad mendukung Palestina dari cengkraman penjajah Zionis Israel. "Mudah-mudahan keberpihakan dan kehadiran masyarakat Indonesia hari ini dalam acara Doa Untuk Gaza menjadi sebab diterimanya amalan selama bulan Ramadhan," kata dia.
Peserta Doa Untuk Gaza juga meneriakkan untuk terus melangsungkan boikot produk pendukung Israel yang menjajah bangsa Palestina. "Boikot produk Zionis Israel, mereka menyusup ke seremonial acara-acara anti penjajahan," ujar orator di lokasi Doa Untuk Gaza.
Peserta Doa Untuk Gaza yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, cuaca saat ini panas dan dalam kondisi puasa Ramadhan. Namun panas ini tidak seberapa jika dibandingkan perjuangan anak-anak dan ibu-ibu di Gaza, Palestina.
"Boikot, boikot (produk yang mendukung Israel), mari boikot sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan yang dilakukan Israel yang kejam dan tidak segan membunuh anak-anak Gaza," ujarnya.