REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan brutal Israel yang sedang menjajah Palestina memicu bencana kelaparan paling parah sepanjang sejarah di Jalur Gaza, Palestina. Akibat Israel menghambat bantuan yang masuk ke Gaza, banyak warga termasuk anak-anak Palestina terpaksa memakan pakan ternak, bahkan beberapa balita wafat akibat makan pakan ternak.
Wakil Ketua NU Care-Lazisnu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Qohari Cholil mengatakan prihatin banyak anak-anak dan balita menjadi korban di Gaza, Palestina. Lazisnu sudah mengirimkan bantuan untuk Palestina sejak 2018 hingga sekarang.
"Saya akan koordinasikan, kalau memang diperlukan bantuan pangan dan sangat mendesak, kami siap, kami siap membantu tergantung mitra kita kesiapannya seperti apa," kata Qohari kepada Republika, Kamis (29/2/2024)
Qohari mengungkapkan terus memperhatikan Gaza karena Gaza menjadi perhatian semua pihak. Tentu sangat prihatin dengan kondisi di Gaza, mudah-mudahan ada solusi dan konfliknya tidak berkepanjangan.
Qohari menyampaikan Lazisnu akan koordinasi lagi dengan mitranya di Mesir dan Gaza. NU Care-Lazisnu PBNU di tahun 2023 dan 2024 ini ketika agresi Israel membabi buta, sudah menyalurkan lima tahap bantuan untuk Palestina. Tahap pertama, bantuan melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berupa selimut, matras, dan beberapa item lainnya.
Tahap kedua, bantuan disalurkan melalui...