Senin 22 Jan 2024 22:28 WIB

Membunuh Karakter Seseorang Sama Halnya Mematikan Hidupnya, Begini Ajaran Islam

Islam melarang membunuh karakter sesama manusia.

Ilustrasi menggunjing membunuh karakter. Islam melarang membunuh karakter sesama manusia
Foto: republika
Ilustrasi menggunjing membunuh karakter. Islam melarang membunuh karakter sesama manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pencitraan pada dasarnya bukanlah suatu hal yang dilarang dalam agama selama dilakukan dengan cara yang legal dan tanpa kebohongan. 

Meskipun, dalam persepsi tasawuf, pencitraan sangat sulit disinkronkan dengan keikhlasan dalam hidup, namun persaingan bebas itu seringkali menghalalkan segala cara, termasuk dengan cara membunuh karakter rival. 

Baca Juga

Segala bentuk pengrusakan terhadap kehormatan orang lain tidaklah dibenarkan dalam pandangan agama. Memang benar membunuh karakter tidak seberat membunuh jiwa secara fisik dengan racun atau senjata.

Namun, pembunuhan karakter dalam berbagai bentuknya tersebut merupakan perbuatan yang merugikan orang lain yang jelas-jelas dilarang Islam. Pribadi Muslim seharusnya mampu bersaing secara profesional dan mengedepankan kejujuran.  

Allah SWT mengajarkan doa agar jangan sampai kerakter kita dirusak oleh orang-orang yang hatinya dipenuhi rasa kedengkian (hasud). Firman Allah SWT: 

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ “Dan (Aku berlindung) dari kejahatan  orang yang dengki (hasud) apabila ia dengki. [QS. Al-Falaq (113): 5] Orang yang terserang penyakit dengki hatinya tidak akan rela jika melihat orang lain sukses atau menang.

Dan, sesungguhnya kedengkian hanya membawa mudharat pada diri sendiri.Beragam bentuk pembunuhan karakter, mulai sekadar menghina di depan umum hingga berbagai bentuk lain. Dalam Alquran surah Al-Hujurat: 12, Allah SWT melarang umatnya membunuh karakter sesama saudara dengan saling menggunjing (ghibah). Firman Allah SWT: 

 

وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَددُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

 

“Dan janganlah sebagian kamu  menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. [QS Al Hujurat (49) : 12].

Menggunjing (ghibah) dalam ayat ini digambarkan dengan memakan daging bangkai dan daging itu adalah daging saudara sendiri.Mengadu domba dan menfitnah adalah perbuatan yang biasa dilakukan untuk membunuh karakter seseorang, padahal jelas sekali bahwa Islam melarang fitnah dan mengadu domba. Sebaliknya, dalam berbagai hadis Rasulallah SAW mengajurkan agar kita bisa menjadi sosok perdamaian dalam pertikaian. 

Rasulallah SAW sendiri telah memberikan teladan perdamaian ketika meletakkan Hajar Aswad saat direnovasi.Para ulama pun telah merumuskan bahwa filosofi hukum atau Maqashid Syari`ah hukum-hukum Islam adalah berkisar pada lima hal: hifdzud din (menjaga agama), hifdzun nafsi (menjaga nyawa), hifdzul `aql (menjaga akal sehat), hifdzul mal (menjaga kekayan atau properti), dan terakhir hifdzul a`radh atau menjaga kehormatan. 

photo
Bergunjing, ghibah (ilustrasi) - (republika)

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement