REPUBLIKA.CO.ID, SANAA-- Kelompok Houthi Yaman pada Ahad (21/1/2024), mengatakan telah mengizinkan 64 kapal untuk berlayar di Laut Merah dengan aman setelah mengibarkan spanduk yang menyatakan tidak terkait dengan Israel. "Solusi termudah yang mengizinkan kapal-kapal lewat dengan aman saat berlayar di Laut Merah adalah mengibarkan tanda yang bertuliskan "Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel," ujar anggota grup Mohamed Ali al-Houthi, dalam sebuah pernyataan.
"Solusi ini efektif di mana 64 kapal berhasil berlayar melewati Laut Merah dengan aman sambil mengibarkan tanda ini," tambah dia. Ketegangan meningkat di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang diduga memiliki kaitan dengan Israel.
Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan gencar mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 25.100 jiwa sejak serangan lintas batas kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Sebagai balasan, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara yang menargetkan Houthi di Yaman dalam beberapa hari terakhir, yang menciptakan kekhawatiran akan terjadinya serangan inflasi baru dan gangguan rantai pasokan baru.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar, digunakan untuk transit antara Terusan Suez Mesir dan Teluk Aden, sehingga memungkinkan kapal menghindari rute yang jauh lebih mahal dan panjang melintasi pantai selatan Afrika.