Sabtu 20 Jan 2024 14:57 WIB

Apa Saja Isu yang Dibahas di World Economic Forum 2024?

Gaza mendominasi agenda WEF.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang wanita membersihkan logo WEF, pada hari pertama pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-54, di Davos, Swiss, (15/1/2024).
Foto: EPA-EFE/GIAN EHRENZELLER
Seorang wanita membersihkan logo WEF, pada hari pertama pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-54, di Davos, Swiss, (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Pemimpin dunia dan eksekutif bisnis mengakhiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Berikut beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

Timur Tengah

Baca Juga

Gaza mendominasi agenda WEF tapi para pemimpin dunia gagal mengungkapkan detail jalur praktis untuk pendirian negara Palestina atau gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas di Gaza.

Menteri Keuangan Qatar mengatakan perang itu memperlambat perekonomian seluruh kawasan. Kepala Dana Investasi Palestina memperkirakan sekitar 15 miliar dolar AS dana yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah di Gaza.

Negara-negara Arab mengatakan mereka tidak akan membiayai rekonstruksi kecuali ada perdamaian jangka panjang. "Kami sepakat perdamaian di kawasan mencakup perdamaian bagi Israel, tapi hal itu hanya dapat terjadi melalui perdamaian bagi Palestina melalui pendirian negara Palestina," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

Laut Merah

Perusahaan logistik DP World mengatakan serangan kelompok Houthi di Yaman ke kapal-kapal komersial di Laut Merah menambah biaya pengiriman barang dari Asia ke Eropa. Para CEO di Davos mengatakan mereka sedang mencari jalur alternatif untuk mengirimkan pasokan.

Wakil Presiden Yaman dan Menteri Luar Negeri Iran mengatakan serangan-serangan tersebut tidak akan berhenti sampai Israel mengakhiri perang di Gaza. "Jika serangan berlangsung tidak lama, kapal-kapal tanker mungkin masih tersedia, tapi bila berlangsung lebih lama, mungkin akan menjadi masalah," kata CEO perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco Amin Nasser.

Cina

Perdana Menteri Cina Li Qiang mengatakan perekonomian negaranya terbuka pada bisnis dan menekankan potensi investasi asing. Tapi investor masih berhati-hati dengan lambatnya pemulihan pascapandemi Covid-19 dan ketegangan dengan Amerika Serikat.

Salah satu CEO yang melakukan makan siang tertutup dengan Li mengatakan pertemuan itu "cukup" menekan skeptisisme mengenai pesona ofensif Cina. "Saya senang orang-orang membicarakan hal ini," kata CEO JPMorgan Jamie Dimon usai makan siang dengan Li.

Kecerdasan Artifisial

Teknologi kecerdasan artifisial menjadi bahasan utama di panel-panel pertemuan di Davos. Janji kecerdasan artifisial ditunjukkan lewat tanda-tanda dan resiko keamanan yang disampaikan Li. Sementara pembicaraan mencakup bagaimana mengatur teknologi itu dan bagaimana mengaplikasikan dalam penemuan ilmiah dan, bagaimana monetisasinya.

"Semua orang seperti, ya, saya bisa membangun demo-demon keren ini, tapi apakah nilai sebenarnya?" kata CEO Cloudflare Matthew Prince.

Restrukturisasi Utang

Presiden baru Argentina Javier Milei memulai debutnya dalam pidato di Davos. Ia kemudian duduk bersama direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva untuk membahas rencana untuk mengatasi masalah utang negaranya.

Ghana juga akan terlibat dengan pemegang obligasi internasional seiring dengan upaya negara tersebut untuk membangun momentum dalam restrukturisasi utang. "Kapitalisme bebas satu-satunya alat bagi kami untuk mengakhiri kelaparan dan kemiskinan," kata Milei.

Ekonomi

Para pemimpin bank memperingatkan tekanan inflasi mulai dari naiknya biaya pengiriman barang dan kemungkinan kenaikan harga minyak. Para eksekutif bank terkemuka dunia khawatir pasar salah memperkirakan penurunan suku bunga dan resiko geopolitik dapat menyebabkan volatilitas pasar.

"Ini tahun besar dengan banyak pemilihan umum di seluruh dunia yang berpotensi dapat mengubah cara bagaimana stimulus fiskal ditangani di seluruh dunia," kata Presiden Manajemen Aset dan ketua Group Executive Board Lead for Sustainability and Impact di UBS, Suni Harford.

Perbankan

Konsolidasi bank-bank Eropa dibahas dalam pertemuan tertutup. Tapi para eksekutif bank mengatakan merger lintas batas sulit dicapai tanpa regulasi seragam dari seluruh kawasan. Kemungkinan hanya merger selektif beberapa pemain di kawasan.

Energi

Beberapa panel diskusi fokus membahas upaya mengakhiri bahan bakar fosil. Pemimpin Aramco mengatakan permintaan minyak tidak akan naik dalam waktu dekat. Jumlah petinggi perusahan energi yang menghadiri WEF tahun ini lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.

Tiga orang sumber mengatakan pemimpin perusahaan-perusahaan energi seperti Shell, Total Energies, dan Aramco menggelar pertemuan sela untuk membahas upaya membantu dekarbonisasi industri energi.

Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memasukan perang di negaranya bagian dari agenda di Davos. Pembicaraan dengan lebih dari 80 penasihat keamanan nasional dari seluruh dunia menghasilkan tawaran dari Swiss untuk menjadi tuan rumah perundingan damai.

Zelenskyy juga bertemu dengan CEO JP Morgan Jamie Dimon dan petinggi bank lainnya untuk membahas pembiayaan rekonstruksi Ukraina. "Ukraina bisa menang dalam perang ini tapi kami harus terus memperkuat perlawanan mereka," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Ia mendesak sekutu-sekutu Barat untuk terus mengirimkan senjata dan bantuan keuangan ke Ukraina.

Gender

WEF mengatakan sekitar 28 persen dari total 3.000 peserta forum itu, termasuk 350 kepala pemerintah dan negara serta menteri yang berkumpul di Davos tahun ini adalah perempuan. "Tahun ini menandai tonggak penting 54 tahun sejarah pertemuan tahunan, karena kami memperkirakan akan menyambut lebih dari 800 perempuan di Davos, jumlah tertinggi dalam catatan kami,” kata WEF. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement