Jumat 12 Jan 2024 16:31 WIB

AS dan Inggris Lancarkan Serangan Udara di Yaman, Arab Saudi Desak Tahan Diri

Menggarisbawahi pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Merah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Arab Saudi
Foto:

"Serangan ini adalah tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah, termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah," kata Biden.

Dia mengatakan serangan-serangan ini membahayakan personel AS dan pelaut sipil dan membahayakan perdagangan. "Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi orang-orang kami dan arus bebas perdagangan internasional seperlunya,” tambahnya.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mencatat Angkatan Udara Kerajaan melakukan serangan yang ditargetkan terhadap fasilitas militer yang digunakan oleh Houthi. Kementerian Pertahanan mengungkapkan bahwa empat jet tempur yang berbasis di Siprus berpartisipasi dalam serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan Arab Saudi telah membantah rumor mengenai kehadiran pasukan asing di Pangkalan Udara Raja Fahd di Taif. Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, juru bicara kementerian, mengatakan rumor ini salah, Al Arabiya melaporkan pada Jumat pagi.

Ali al-Qahoum, seorang pejabat tinggi Houthi, bersumpah membalas dendam, menyatakan, "Pertempuran akan lebih besar dan melampaui imajinasi dan harapan Amerika dan Inggris."

Al-Masirah, saluran berita satelit yang dikelola Houthi, melaporkan serangan menghantam berbagai lokasi strategis, termasuk Pangkalan Udara Al-Dailami di utara Sanaa, bandara di kota pelabuhan Hodeida, sebuah kamp di timur Saada, bandara di kota Taiz, dan bandara dekat Hajjah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement