Senin 08 Jan 2024 10:47 WIB

Iran Cambuk Wanita yang Langgar Aturan Berpakaian Sebanyak 74 Kali

Iran berlakukan aturan ketat berpakaian untuk wanita

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Iran  (ilustrasi). Iran berlakukan aturan ketat berpakaian untuk wanita
Foto:

Kematian Mahsa Amini memicu protes terbesar selama berbulan-bulan terhadap pemerintahan ulama Syiah di Republik Islam Iran, dan menarik perhatian internasional.  Amini adalah seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moral tahun lalu karena diduga melanggar aturan berpakaian. 

Pemerintah Iran menerapkan aturan berpakaian yang sangat ketat bagi perempuan selepas Revolusi Iran yang dipimpin ulama Syiah Ayatullah Khomaeni pada 1979. Tak hanya mengenakan hijab, perempuan juga disyaratkan menggunakan kain lebar tak berjahit berwarna hitam yang disebut chador dan menutupkannya dari kepala hingga kaki.

Pada masa menjelang dan awal-awal Revolusi Iran pada 1979, pakaian tersebut adalah lambang perlawanan terhadap pemerintahan diktator saat itu yang didukung Amerika Serikat.

Seiring waktu, yang mulanya simbol perlawanan justru dianggap menjadi aturan yang terlampau ketat membatasi gerak perempuan Iran saat dibakukan jadi aturan wajib.

Kematian Amini seperti menjadi titik nadir atas kegelisahan perempuan di Iran atas aturan-aturan ketat soal pakaian itu. Dalam aksi-aksi selepas kematian Amini, sejumlah perempuan Iran berunjuk rasa dengan melepas kerudung mereka di tengah jalan. 

 

Sumber: alarabiya 

 

photo
Kematian Mahsa Amini dan Polisi Moral Iran - (Reuters)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement