Kamis 04 Jan 2024 15:00 WIB

Di Depan Pengurus PWI, Prabowo Tegaskan Percaya Demokrasi

Prabowo Subianto mengaku, Partai Gerindra bisa berkembang karena ada kebebasan pers.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Capres Prabowo Subianto berdialog dengan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi
Capres Prabowo Subianto berdialog dengan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut, 2 Prabowo Subianto di depan para pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2023), menegaskan sikapnya yang percaya demokrasi. Salah satu buktinya, ia maju sebagai capres 2024.

Prabowo menjelaskan sikap itu dengan menunjukkan dirinya berpartisipasi mengikuti konvensi capres Partai Golkar 2004, sampai maju menjadi cawapres 2009. Selain itu, menjadi capres 2014, 2019, dan 2024.

Baca Juga

"Saudara-saudara saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya terhadap demokrasi," kata Prabowo menjawab pertanyaan salah satu pengurus PWI saat acara dialog di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis.

Prabowo mengaku, sudah maju sebagai peserta pemilu empat kali, yaitu tahun 2009 sebagai cawapres, 2014 sebagai capres, 2019 sebagai capres, dan pemilu 2024 juga sebagai capres. "Saya percaya dengan proses demokrasi," kata Prabowo.

Dia pun menyoroti ada beberapa aspek yang menunjukkan praktik demokrasi berjalan di Indonesia. Antara lain pemilihan umum dan kebebasan pers. Menurut dia, kebebasan pers itu ditandai dengan check and balance untuk mengendalikan penguasa.

"Kebebasan pers yang dinamis, pers yang kalau perlu keras, terkadang sakit hati kita kalau baca, tetapi itu mengendalikan kita, itu memberi tahu kita there’s something wrong ada masalah di negara kita,” kata Prabowo di hadapan para jurnalis senior dan pengurus PWI Pusat.

Ketua umum DPP Partai Gerindrai itu juga menyebut, ada anggapan pers yang kuat berkorelasi dengan masyarakat yang sejahtera. "Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu, karena begitu ada kelaparan, langsung (diberitakan) kita tahu," ucapnya.

Prabowo pun mengakui posisinya saat ini hanya mungkin terwujud salah satunya karena pers yang sehat. "Saya juga menikmati. Saya tidak mungkin di sini tanpa pers yang bebas. Partai saya bisa berkembang karena ada kebebasan pers," ujar eks dansesko ABRI itu.

Bagian insan pers...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement