Kamis 07 Dec 2023 17:01 WIB

Muhammadiyah Minta Debat Capres-Cawapres Jangan Seperti Cerdas Cermat

Debat pertama akan dimulai pada 12 Desember 2023 untuk masing-masing capres.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Layar yang menampilkan sosialisasi Pemilu 2024 terlihat di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Usai diresmikannya masa kampanye Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sejumlah ruas jalan di Jakarta mulai dipenuhi oleh baliho dan spanduk capres cawapres, partai politik dan calon legislatif. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Masa kampanye tersebut mencakup pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga kampanye di tempat umum, debat pasangan calon presiden dan wakil presiden, serta kampanye melalui media sosial yang berlangsung dari tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Foto:

Debat pertama akan dimulai pada 12 Desember 2023 untuk masing-masing capres. Kandidat akan mengangkat isu hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi. Debat kedua pada 22 Desember 2023 untuk cawapres mengangkat isu pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Debat ketiga, pada 7 Januari 2024 untuk capres mengangkat isu ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN dan APBD, dan infrastruktur.

Debat keempat, pada 21 Januari 2024 untuk cawapres mengangkat isu energi, SDA, SDM, pangan, pajak, karbon, lingkungan hidup, agraria dan masyarakat adat.

Debat kelima pada 4 Februari 2024 untuk capres mengangkat isu teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan (post-covid society), dan ketenagakerjaan.

“Mari kita dengarkan, mari kita tonton, kita saksikan apa yang menjadi pemikiran, apa yang menjadi pandangan dan dari situlah kita lebih mengerti meski itu tidak cukup ya, harusnya kita nanti lebih jauh melihat tidak hanya dari debat itu tapi kita lihat track recordnya, dari pertemuan-pertemuan (uji gagasan) sudah banyak sehingga kita memilih yang punya kapasitas kapabilitas untuk memimpin bangsa ini,” kata Izzul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement