Senin 04 Dec 2023 19:48 WIB

Mahasiswa Prodi ILKOM UMJ Borong Prestasi

Mahasiswa UMJ memborong prestasi di tingkat nasional hingga internasional.

Mahasiswa Program studi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) kembali memborong dua prestasi sekaligus di tingkat nasional sampai internasional.
Foto: Dok. UMJ
Mahasiswa Program studi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) kembali memborong dua prestasi sekaligus di tingkat nasional sampai internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Program studi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) kembali memborong dua prestasi sekaligus di tingkat nasional sampai internasional di bulan November 2023. Mulai dari Sabrina Zulfanova Saputri yang berhasil meraih Juara Harapan Satu pada kompetisi nasional Presenter Hunt 2023. 

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan ANTV dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) yang berlangsung sejak 9 November 2023 dan puncak acara pada 30 November 2023, di Kemala Balroom, Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Baca Juga

Dari ratusan peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi Presenter Hunt 2023, Zulfa berhasil lolos ke babak grand final dan bersaing dengan sembilan finalis lainnya yang turut berkompetisi secara langsung dihadapan para juri dan penonton. Zulfa mengatakan bahwa ketika lolos ke tahap 10 besar, ia diminta oleh panitia penyelenggara untuk mempersiapkan empat teks berita dengan tema olahraga, politik, ekonomi bisnis, dan pendidikan, yang kemudian akan dipilih secara acak pada saat penampilannya.

Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi Zulfa, panggilan Sabrina Zulfaniva. Ia mengaku senang dan bersyukur dapat meraih juara. 

“Ini salah satu Impian aku ikut lomba presenter dan alhamdulillah menang walaupun harapan satu. Aku berharap kedepannya bisa lebih maksimal lagi menjadi top 3, dan bisa menjadi pengalaman untuk terus belajar dan menjadi ajang untuk karier aku ke depannya,” ungkap Zulfa, dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023).

Prestasi selanjutnya diraih oleh M Faiq Rizkiansyah Yusuf, M Adithya Perdana, Dea Zhafira Widyaningsih, dan Dinni Sabrina Bahr yang tergabung dalam satu kelompok. Mereka berhasil merebut juara 2 dalam ajang kompetisi Vertical Movie Competition di International Virtual Short Course (IVSC).

IVSC kali ini mengusung tema 'Urban Storytelling: Digital Narrative for Sustainable Cities' yang mengkaji permasalahan masyarakat perkotaan khususnya terkait Sustainable Development Goals dalam konteks komunikasi. Acara ini digelar secara daring dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara, selain lomba, IVSC juga berisi seminar yang menghadirkan narasumber dari berbagai universitas di berbagai negara.

Tema dalam kompetisi kali ini adalah, Empowering Dreams, Clean Earth Crusaders, Digital Pioneers, Cultural Warriors, Sustaining Nature’s Harmony, Champions of Equality, Young Innovators for Zero Hungers, Harmony in Health, dan Future Leaders of Sutainable.

Melalui penuturan salah satu anggota kelompok M Adithya Perdana menjelaskan bahwa kelompoknya mengambil tema tentang climate change. Menurutnya, climate change menjadi isu global.

“Perubahan iklim isu yang sedang dirasakan semua orang, cuaca berubah tidak menentu. Karena hal itu, kita mau membuat alternatif untuk mengatasi perubahan iklim,” ungkap Adit.

Adhit sebutan akrab M Adhitya menyampaikan bahwa video yang dibuat memberikan tips alternatif dalam mengatasi perubahan iklim yakni menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan memanfaatkan air secukupnya.

IVSC juga merupakan kerja sama dari beberapa universitas diantaranya Universitas Muhammadiyah Siodarjo Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, Burapha Universitas Thailand, dan Universitas Tunku Abdul Rahman Malaysia.

Prestasi yang diraih tidak luput dari dukungan dari berbagai pihak, mulai dari dosen hingga tingkat prodi hingga pimpinan universitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement