REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Jumat (10/11/2023) pagi hari itu, udara sejuk menyelimuti Ayub Camp, pusat pelatihan dan terapi Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) Al Kasaw di Klaten. Berbagai tanaman dan pohon yang mengelilingi kawasan ini juga menambah segarnya udara yang memasuki rongga hidung.
Di depan Griya Sehat PAZ Al Kasaw terdapat sebuah arena panahan yang menjadi tempat latihan para atlet maupun masyarakat umum. Sedangkan di sebelah timurnya terdapat Pedok Kuda yang dikelola oleh Ditya Horse Land, tepatnya di Gang H Wignyo Sudarto Sidorejo, RT 1/RW 14, Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara.
Sekitar pukul 09.00 WIB, pasien pun mulai berdatangan ke Griya Sehat PAZ AL Kasaw untuk melakukan terapi. Seorang pasien dari Bekasi, Syafaat (38 tahun) bersama beberapa temannya diterima oleh seorang PAZtrooper, istilah para terapis yang telah belajar pengobatan ala PAZ Al Kasaw.
Sebelum diperiksa, Syafaat pun melaporkan berbagai keluhan penyakit yang dialaminya. Setelah petugas mencatatnya, lalu seorang PAZtrooper yang bertugas hari itu, Sukirno mulai mendiagnosa dengan cara menyentuh bagian tubuh sebelah kiri maupun kanan.
“Ini ketebalan ototnya berbeda sekali. Sisi kanan lebih tebal daripada sisi kiri. Akibat dari tidak normalnya pinggul bisa berpengaruh pada sistem tubuh, termasuk fungsi dari ginjal tadi,” ucap Kirno, sapaan akrabnya, saat mendiagnosa Syafaat.
Setelah proses diagnosa dilakukan, barulah Kirno melakukan aksinya. Ia menuntun syafaat untuk melakukan gerakan-gerakan jurus PAZ Al Kasaw. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki rangka tulang yang tidak seimbang.
Setelah melakukan terapi itu, Syafaat pun mengaku merasa lebih legah dan bugar. “Alhamdulillah lebih enak. Kalau kumat lagi nanti saya juga bisa melakukan gerakan-gerakan sendiri di rumah, biar lebih sehat” kata Syafaat.
Bagi PAZ Al Kasaw, ada banyak keluhan penyakit bisa disembuhkan. Karena itu, metode ini dikenal dengan pengobatan "Tanpa operasi, tanpa alat, tanpa obat, dan tanpa jimat".
Lihat halaman berikutnya >>>
Ikuti Whatsapp Channel Republika
