Ahad 12 Nov 2023 13:29 WIB

RS Indonesia Jadi Target Serangan, Jokowi Minta Israel Patuhi Hukum Internasional

Presiden Jokowi minta Israel patuhi hukum internasional karena RS Indonesia diserang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
 Rumah Sakit Indonesia di Gaza rusak akibat terkena bom di wilayah Gaza dan sekitarnya. Presiden Jokowi minta Israel patuhi hukum internasional karena RS Indonesia diserang.
Foto: Tangkapan Layar/MER-C
Rumah Sakit Indonesia di Gaza rusak akibat terkena bom di wilayah Gaza dan sekitarnya. Presiden Jokowi minta Israel patuhi hukum internasional karena RS Indonesia diserang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara yang dilakukan berulang kali. Karena itu saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Jokowi pun meminta agar semua pihak menghormati hukum humaniter internasional.

Menurut Jokowi, situasi kemanusiaan di Palestina tersebut sudah sangat memprihatinkan. Situasi kemanusiaan juga sangat memprihatinkan, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel dan sudah kehabisan bahan bakar.

Baca Juga

"Untuk itu Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional,” kata Jokowi di KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (11/11/2023).

Selain itu, Jokowi juga mendorong OKI agar mempercepat proses bantuan kemanusiaan dan memperluas jangkauannya. Menurut Jokowi, OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan. Indonesia sendiri, kata Jokowi, juga telah mengirimkan bantuan kemanusian untuk masyarakat Palestina dan akan terus berlanjut.

Sebelumnya diberitakan, pasukan penjajah Israel membombardir kamp pengungsian Tel al-Zaatar, yang letaknya di sekitar halaman RS Indonesia di Jalur Gaza. Relawan dari lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyampaikan Israel masih terus melancarkan serangan sejak Senin (6/10/2023).

“Kami sudah beberapa kali mendengar serangan-serangan tersebut," kata Fikri, seorang relawan MER-C yang menyampaikan laporan dari Jalur Gaza, Senin, yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Fikri menjelaskan kamp pengungsian Tel al-Zaatar yang diserang Zionis Israel berada dekat dengan RS Indonesia. Serangan tersebut menimbulkan banyak korban luka yang dilarikan ke RS Indonesia.

Kementerian Kesehatan Palestina, kata Fikri, mencatat serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 10 ribu korban tewas, 3.900 di antaranya adalah anak-anak, 2.300 korban perempuan. Jumlah korban luka-luka tercatat mencapai 25 ribu.

Sebelumnya, MER-C melaporkan Rumah Sakit (RS) Indonesia-Palestina memanfaatkan tempat parkir kendaraan dan halaman untuk merawat para korban kekerasan serangan militer Israel di Gaza.

Serangan Israel ke sekitar RS Indonesia sudah beberapa kali terjadi. Pada 5 November 2023 lalu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menuduh Hamas menggunakan beberapa RS di Gaza, termasuk RS Indonesia, untuk menyembunyikan markas operasinya di bawah tanah. Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), selaku pihak yang menginisiasi pembangunan RS Indonesia segera membantah klaim IDF.

“Kita membantah tuduhan itu. Kita membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini. Apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan pra-kondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza,” ujar Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023) lalu.

Dalam sebuah wawancara tertulis dengan Republika pada 31 Oktober 2023, Sarbini mengungkapkan serangan ke daerah sekitar RS Indonesia lumayan sering terjadi.

“Karena posisi RS Indonesia terletak di Gaza Utara dekat perbatasan dengan Israel,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement