Senin 06 Nov 2023 23:09 WIB

Eksistensi Nahdlatul Ulama Dapat Pujian dari Ulama Dunia

NU dianggap berperan besar untuk maslahat umat.

 Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat bertemu ulama dunia Syaikh Abdullah bin Bayyah di Uni Emirat Arab.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat bertemu ulama dunia Syaikh Abdullah bin Bayyah di Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Organisasi keagamaan Islam, Nahdlatul Ulama, mendapat pujian dari ulama dunia Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Syekh Abdullah bin Bayyah, karena dianggap memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, keagamaan, kenegaraan, dan kemanusiaan.

"Nahdlatul Ulama adalah sebuah lembaga keagamaan yang penting, institusi yang bereputasi yang telah memainkan peran besar dalam berbagai lini kehidupan," ujar Syaikh Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Baca Juga

Pujian tersebut disampaikan Syekh Abdullah bin Bayyah dalam majelis pertemuan khusus bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di ruang rektorat Mohammed Bin Zayed University for Humanities (MBZ UH) di Abu Dhabi, UAE. 

Ulama yang juga Kepala Dewan Tinggi Keilmuan pada MBZ UH itu mengatakan NU adalah jangkar moderasi ajaran agama Islam (wasathiyyah al-Islâm) di kawasan Asia Tenggara. 

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Syekh Abdullah bin Bayyah atas sambutan hangat. 

Dia menyebut Syekh Abdullah bin Bayyah adalah salah satu guru pemikirannya dalam keislaman dan kemanusiaan. 

Gus Yahya juga mengapresiasi kiprah dan peran Syekh Abdullah bin Bayyah sebagai salah satu ulama rujukan dalam keislaman dan kemanusiaan dunia. 

"Saya menyampaikan salam hormat dan takzim saya kepada Syekh Abdullah bin Bayyah sebagai ulama senior dunia Islam dan rujukan penting umat manusia dalam nilai-nilai luhur," kata dia.

Gus Yahya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak UAE dan Majelis Hukama Muslimin yang telah mengundangnya sebagai pembicara di Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim, yang akan diadakan pada 6-7 November 2023.

Konferensi para pemuka agama dunia tersebut diadakan atas kerja sama Majelis Hukama Muslimin dan PBB, sebagai bagian dari rangkaian acara COP28 UAE - United National Climate Change Conference.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement