Senin 06 Nov 2023 22:15 WIB

Hamas atau Zionis Israel yang Teroris Sesungguhnya? Fakta-Fakta Ini Jelaskan Gamblang

Malaysia menolak menyebut Hamas sebagai organisasi teroris

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Al-Qassam, sayap militer Hamas. Malaysia menolak menyebut Hamas sebagai organisasi teroris
Foto:

Pengeboman Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama hampir satu bulan. Pejabat kesehatan di Gaza pada Senin mengatakan, setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak telah gugur akibat pengeboman Israel.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, puluhan orang gugur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza dan lebih jauh ke selatan di lingkungan Gaza seperti Zawaida dan Deir Al-Balah pada Ahad (5/11/2023) malam.

Televisi Al-Aqsa yang mengutip sumber-sumber medis mengatakan, sedikitnya 75 warga Palestina tewas dan 106 luka-luka dalam serangan itu. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, delapan orang wafat dalam serangan udara semalam di rumah sakit kanker Rantissi di Kota Gaza. 

Para pemimpin badan PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan ketika perang di Gaza telah berlangsung selama hampir sebulan. Seluruh penduduk di Gaza terkepung, dan mereka tidak memiliki akses terhadap kebutuhan penting.

“Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera.  Sudah 30 hari.  Cukup sudah.  Ini harus dihentikan sekarang," ujar pernyataan bersama para pemimpin badan PBB, dilansir Al Arabiya, Senin (6/11/2023).

Israel telah menolak tekanan internasional yang meningkat untuk melakukan gencatan senjata. Israel akan terus melangsungkan serangan sampai semua sandera dibebaskan. Kelompok perlawanan Palestina menangkap ratusan warga Israel untuk dijadikan sandera selama serangan mengejutkan di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

“Seluruh penduduk terkepung dan diserang, tidak diberi akses terhadap kebutuhan penting untuk bertahan hidup, rumah, tempat penampungan, rumah sakit, dan tempat ibadah mereka dibom.  Ini tidak bisa diterima,” kata para pemimpin PBB dalam pernyataan bersama.

Ke-18 badan PBB yang mendesak gencatan senjata antara lain Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths. 

Seorang jurnalis Reuters di Jalur Gaza menggambarkan pengeboman dari udara, darat dan laut pada Ahad (5/11/2023) malam. Ini adalah salah satu pengeboman yang paling intens sejak Israel melancarkan serangannya.

Baca juga: Baca Doa Ini Agar Allah SWT Satukan Kita dengan Orang Saleh dan Penghuni Surga

Berdasarkan data Euro-Med Human RIghts Monitor, Serangan Israel juga telah menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi secara internal. Pengeboman yang terus berlanjut itu telah menyebabkan 32 jurnalis gugur. Tenaga medis juga tidak luput dari serangan Israel. Sebanyak 111 tenaga medis meninggal dunia, dan 136 terluka.

Pengeboman Israel telah menghancurkan sejumlah fasilitas publik. Data Euro-MEd menunjukkan, 44.300 bangunan hancur total dan 13.6100 rusak sebagian. Selain itu, 47 masjid dan 3 gereja hancur. Serangan yang terus membabi buta ini juga menghancurkan 147 sekolah, 513 fasilitas industri, 19 rumah sakit, 39 ambulans, dan 49 klinik. Selain itu, 87 kantor milik media juga ikut hancur. 

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)
photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement