Selasa 31 Oct 2023 21:28 WIB

Syahrul Yasin Limpo Bungkam Setelah Diperiksa Penyidik Gabungan Selama Enam Jam

SYL dicecar sebanyak 22 pertanyaan dari penyidik gabungan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) memakai rompi tahanan usai konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/10/2023). KPK menahan Syahrul Yasin Limpo dan Muhammad Hatta terkait kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan tindak pidana pencucian (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian. Tindakan tersebut diduga sudah dilakukan sejak 2020 hingga 2023 dengan jumlah uang mencapai Rp 3,9 miliar.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) memakai rompi tahanan usai konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/10/2023). KPK menahan Syahrul Yasin Limpo dan Muhammad Hatta terkait kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan tindak pidana pencucian (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian. Tindakan tersebut diduga sudah dilakukan sejak 2020 hingga 2023 dengan jumlah uang mencapai Rp 3,9 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian, Muhammad Hatta telah selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2023). Namun, keduanya memilih bungkam ketika ditanya awak media terkait pemeriksaan yang dijalaninya.

Keduanya tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 13.14 WIB dan keluar pukul 19.15 WIB. Keduanya langsung masuk ke dalam mobil dengan pengawalan dari beberapa anggota polisi.

Baca Juga

Dalam pemeriksaan itu, SYL dicecar sebanyak 22 pertanyaan dari penyidik gabungan. Namun ada beberapa pengulangan pertanyaan dalam pemeriksaan sebelumnya. Dia sebagai saksi kasus dugaan pemerasan oleh pimpikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021.

“Ada kurang lebih 22 pertanyaan sebelumnya pertanyaan itu pengulangan saja, mungkin untuk menjaga konsistensi beliau sehingga teman-teman penyidik. Beliau alhamdulillah menjawab dengan sangat baik tegas lugas apa-aap saja yang beliau ketahui alami sebagaimana yang tadi disampaikan,” ungkap kuasa hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen, saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2023).

Menurut Djamaludin Koedoeboen, dari puluhan pertanyaan yang dilontarkan penyidik diantaranya terkait pertemuan dengan Ketua KPK, Firli Bahuri di safe house Jalan Kertanegara nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun kliennya mengaku sudah tidak ingat kapan pertemuan dengan Firli itu terjadi. Kemudian penyidik juga mempertanyakan perihal penyerahan uang yang dilakukan kliennya.

"Lebih ke apakah benar beliau pada waktu kapan, aku lupa tadi, itu pernah bertemu. Kemudian pernah ada penyerahan uang sebagaimana yang diduga dan sudah beredar di publik dan kemudian ada berapa pertanyaan lain. Intinya, bahwa pertanyaan kalau memang beliau tidak tahu dan tidak pernah mengalami itu beliau tidak menjawab," tegas Djamaludin Koedoeboen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement