REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Komedian Muslim Amerika Serikat (AS) Dave Chappelle mengkritik Israel dan pendukung utamanya, AS, atas perang genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Gaza di Palestina.
Chappelle dilaporkan berbicara soal dirinya yang menentang pengeboman brutal di Gaza dalam pertunjukan yang berlangsung di TD Garden Arena di Boston pekan lalu. Hal ini menyebabkan beberapa penonton keluar, dilansir Middle East Monitor, Senin (23/10/2023), yang mengutip laporan Wall Street Journal.
Komedian tersebut mengkritik operasi perlawanan yang dipimpin Hamas dan serangan gencar tentara pendudukan di Gaza sebagai kejahatan perang. Dia menyebutkan, mahasiswa yang melakukan protes mendukung Palestina tidak boleh kehilangan tawaran pekerjaan.
Komentarnya soal Palestina memicu kemarahan dari seseorang di antara bangku penonton yang memintanya untuk diam. Komika dan aktor berusia 50 tahun ini dikatakan memberikan tanggapan yang sama dan kemudian mengutuk keputusan Israel yang memutus pasokan makanan, air, dan listrik ke Gaza dan pembunuhan warga sipil tak berdosa.
Beberapa massa penonton pun bersorak dan meneriakkan "Bebaskan Palestina!" dan yang lain bertanya "Bagaimana dengan Hamas?!" Sementara beberapa orang berjalan keluar dari acara tersebut.
Menurut salah satu saksi mata, Chappelle mengatakan kepada orang yang mencemooh itu, "Jangan datang meminta uang dari negara saya lalu menjatuhkan bom pada anak-anak dan memutus aliran air dan listrik bagi orang-orang yang tidak bersalah. Kamu mempunyai keberanian membayar untuk datang menemuiku dan kemudian memberitahuku tutup mulut F, tidak, kamu tutup mulut F."
Chappelle, yang memiliki karier film dan televisi yang sukses, memeluk Islam pada 1990-an setelah menemukan keyakinan tersebut pada usia 17 tahun. Dia membuka tentang keyakinan agamanya tiga tahun lalu di serial Netflix My Guest Needs No Introduction bersama David Letterman.
Namun, juru bicara Chappelle mengatakan komedian itu menyangkal berada di Boston malam itu, meskipun pertunjukan tersebut terdaftar di antara tanggalnya berdasarkan outlet tiket. Chappelle memiliki kebijakan ketat untuk tidak membuat video di acaranya.