Kamis 19 Oct 2023 04:58 WIB

Rusia Kecam Sikap Lembek PBB ke Israel

PBB tak mengutuk serangan Israel ke Palestina.

 PBB tak mengutuk serangan Israel ke Palestina. FOTO:  Markas PBB di New York, AS
Foto: VOA
PBB tak mengutuk serangan Israel ke Palestina. FOTO: Markas PBB di New York, AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Rusia pada Rabu mengkritik rancangan resolusi Brasil di Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Palestina, yang disebutnya ternyata tidak mengecam serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza maupun menyerukan gencatan senjata segera.

Kritik itu dilontarkan oleh Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Dmitry Polyansky. Ia melihat ada dua kelemahan utama yang ditemukan dalam rancangan tersebut. 

Baca Juga

“Ada kata-kata khusus yang mengutuk tindakan Hamas, tetapi tidak mengecam pengeboman Israel di Gaza sehingga rancangan resolusi ini politis dan tidak seimbang; tidak adanya seruan untuk segera melakukan gencatan senjata," tulis Polyansky di Telegram. 

Polyansky mengatakan Rusia telah menambahkan amendemen terhadap rancangan tersebut, yang salah satunya mengutuk serangan terhadap Jalur Gaza secara umum, dan menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan.

Rancangan Brasil tersebut sebagian besar hampir sama dengan rancangan resolusi dari Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza. 

Rancangan versi Rusia itu gagal disahkan Dewan Keamanan PBB pada Senin (16/10/2023).

Rancangan resolusi dari Brazil juga menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di kawasan yang memburuk dan banyaknya warga sipil yang menjadi korban.

Rancangan itu menyebut bahwa solusi jangka panjang terhadap konflik Palestina-Israel hanya dapat dicapai dengan cara damai.

Dokumen tersebut juga berisi “kecaman keras” atas segala kekerasan terhadap warga sipil, serta seruan agar sandera segera dibebaskan.

Lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza pada Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat, menurut para pejabat Palestina di daerah kantong yang terkepung itu.

Namun, Israel membantah bertanggung jawab atas serangan udara tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengecam serangan itu sebagai “kejahatan perang yang mengerikan,” dan “AS bertanggung jawab" atas tindakan itu.

“Serangan mengerikan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza tentu saja merupakan kejahatan perang. Dan tanggung jawab terakhir atas ini ada pada mereka yang mendapatkan uang dari perang di berbagai negara dan benua," kata Medvedev di Telegram.

"Yang tanpa berpikir panjang menyalurkan uang dalam jumlah besar untuk senjata, membuat kompleks industri militer. Yang berpura-pura membawa misi global mereka untuk melindungi nilai-nilai demokrasi. Amerika Serikat,” tulisnya di aplikasi perpesanan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement