Rabu 18 Oct 2023 15:04 WIB

MER-C Kutuk Keras Pengeboman RS Al Ahli Arabi Baptist

RS Al Ahli Arabi Baptist menjadi target serangan udara militer Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Serangan udara Israel telah meluluhlantakkan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat.
Foto: AP
Serangan udara Israel telah meluluhlantakkan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh dunia dibuat geger dengan pengeboman terhadap rumah sakit oleh pasukan Israel. MER-C Indonesia turut bersuara dan mengutuk keras pengeboman yang menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza tersebut.

RS Al Ahli Arabi Baptist menjadi target serangan udara militer Israel pada Selasa (17/10/2023) waktu setempat. Serangan brutal ini menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai 600 orang lainnya, yang sedang berada di rumah sakit tersebut.

Baca Juga

“Kami mengutuk keras pengeboman terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis, serta orang-orang yang terluka dan sakit. Ini adalah sebuah pelanggaran HAM berat, sebuah pelanggaran terhadap Hukum Kemanusiaan Internasional,” kata Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (18/10/2023).

Ia juga mengatakan masyarakat dunia harus memberikan tekanan secara kolektif dan simultan kepada Israel. PBB dan masyarakat Internasional harus bersama-sama mencegah pembantaian massal di Gaza. Menurutnya, jika dunia tidak segera menghentikan perang ini, maka akan terjadi bencana kemanusiaan yang lebih dahsyat.

“Kami juga beharap kepada Pemerintah Indonesia, dengan posisi Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB yang baru saja terpilih untuk periode 2024-2026, dapat mendesak sidang darurat DK PBB menghentikan pembantaian massal yang dilakukan Israel terhadap Gaza, menghentikan penjajahan Israel terhadap Palestina,” lanjut dia.

Tidak berhenti di situ, Sarbini juga menyerukan kepada Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan seluruh saluran diplomatik yang dimiliki agar dapat berbuat lebih esensi dan terukur. Hal ini bertujuan mencegah pembantaian kemanusiaan lebih besar di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, Sarbini lantas meminta koridor kemanusiaan mesti dibuka dalam waktu secepatnya. Perbatasan Rafah harus segera dibuka, agar Tim medis dan bantuan internasional dapat segera masuk ke Jalur Gaza dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan para korban dan warga.

Kepada pemerintah Indonesia, ia meminta agar dapat melakukan penyaluran bantuan atas nama bangsa Indonesia. Pemerintah juga diharap dapat memfasilitasi Masyarakat Indonesia dan Lembaga kemanusiaan, yang ingin menyalurkan bantuannya ke Jalur Gaza.

Sarbini menyebut bantuan dan dukungan yang diberikan ini merupakan salah satu bentuk simpati, sekaligus aksi nyata bangsa Indonesia untuk membantu rakyat Gaza. Menurutnya, langkah cepat tersebut memerlukan dukungan dari semua pihak, agar tragedi kemanusiaan di Gaza dapat segera dihentikan.

Sementara itu, tiga relawan MER-C sampai saat ini dilaporkan masih berada di Jalur Gaza, tepatnya di RS Indonesia di Gaza Utara. MER-C Indonesia yang selama 13 tahun terakhir telah beroperasi di Jalur Gaza juga telah menyiapkan Tim tambahan, yaitu Relawan Medis dan Kemanusiaannya untuk memberikan bantuan ke Jalur Gaza. 

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, Tim Relawan kami sudah siap dikirimkan. Kami berharap Pemerintah RI dapat memfasilitasi kami untuk berangkat ke Jalur Gaza dan memberikan bantuan medis dan kemanusiaan bagi para korban,” ucap Sarbini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement