Rabu 11 Oct 2023 11:07 WIB

Pengelolaan Sampah Terpadu dan Bank Sampah di Rogojampi Diresmikan

Pasar dipilih sebagai lokasi program berorientasi lingkungan

Peresmian Tampat Pengelolaan Sampah Terpadu dan Bank Sampah Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: istimewa
Peresmian Tampat Pengelolaan Sampah Terpadu dan Bank Sampah Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gerakan Anti Sampah dari Program BRI kerjasama dengan socialimpact.id . Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meresmikan Tampat Pengelolaan Sampah Terpadu dan Bank Sampah Pasar Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Terima kasih saya ucapkan kepada BRI Banyuwangi atas Program Yok Kita Gas, mudah-mudahan hasil program ini dapat berdampak bagi masyarakat di Rogojampi, serta dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang berkelanjutan” pungkas Bupati Banyuwangi.

Baca Juga

Peresmian juga dihadiri oleh Ketua III DPRD Banyuwangi, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bappedda Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Kepala Camat, Kepala Desa Rogojampi, Pengelola Pasar, Paguyuban Pedagang, dan beberapa tokoh masyarakat lain hingga masyarakat sekitar pasar.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BRI Peduli terus melakukan berbagai inisiatif dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program yang secara nyata dapat menjadi solusi permasalahan sampah di wilayah perkotaan atau wilayah padat penduduk, salah satunya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasar dipilih sebagai lokasi program berorientasi lingkungan karena pasar merupakan salah satu sarana publik, lokasi berlangsungnya aktivitas ekonomi masyarakat yang menghasilkan sampah tiap harinya. Setelah sukses di beberapa kota, kali ini Gerakan Anti Sampah “Yok Kita gas” dilakukan di Pasar Rogojampi. 

Kepedulian terhadap masalah sampah tersebut diperlukan seiring dengan peningkatan persoalan sampah karena aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.

Gerakan ini dimulai dengan edukasi kepada 750 orang pedagang pasar tentang pentingnya pengelolaan sampah. Para pedagang diberikan edukasi untuk mampu mengumpulkan, dan memilah antara sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik disalurkan ke bank sampah sehingga bisa menghasilkan tambahan pendapatan bagi pedagang pasar. Sedangkan sampah organik diolah menggunakan metode Maggot Black Soldier Fly (BSF) yang menghasilkan eco-enzyme dan pakan ternak sehingga bisa dimanfaatkan kembali oleh pedagang pasar. Selain sosialisasi, BRI juga memberikan bantuan sarana dan prasarana pengolahan sampah untuk mendukung Gerakan Anti Sampah di Pasar Rogojampi seperti mesin, biopon maggot, serta 1 kandang BSF. 

“Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas” diharapkan dapat fokus dan berdampak positif bagi lingkungan. Program ini merupakan program yang terintegrasi dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan, serta mengutamakan pemberdayaan masyarakat dan literasi keuangan” ungkap Ashri Agustian Mukti, Pemimpin Cabang BRI Banyuwangi.

Hasilnya, saat ini tercatat sebanyak 864 kg sampah organik, 1.860 kg sampah anorganik berkurang setiap bulannya. Selain itu, jumlah gas metan (CH4) berkurang sebanyak 9,12 kg per bulan, dan reduksi karbon sebanyak 22,57 Kg CO2e karbon. Bank Sampah Desa Gitik mencatat 45 nasabah terdaftar dengan Rp. 2.248.592,- tabungan bank sampah telah terkumpul.

BRI juga memberikan bantuan berupa pembangunan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) di Desa Gitik Kec. Rogojampi Kab. Banyuwangi

"Pendampingan Program BRI Peduli "Yok Kita Gas" tidak berhenti hingga saat peresmian ini saja, namun akan terus berlanjut kedepannya hingga kelembagaan pengurus dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan" ungkap Aji Dharma Bahari, Konsultan Pendamping Socialimpact.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement