REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan Indonesia anti terhadap kekerasan. Oleh karena itu Indonesia menolak setiap cara penyelesaian masalah melalui kekerasan.
"Kita tidak setuju hamas menempuh cara-cara kekerasan dalam menghadapi Israel. Tapi kita juga tidak setuju dengan cara-cara kekerasan yang sudah dilakukan selama ini oleh israel terhadap rakyat palestina,"ujar dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/10/2023).
Bahkan Israel tidak segan-segan sedikitpun juga untuk membunuh, merampas dan menjajah tanah rakyat palestina. Tetapi herannya mengapa ketika palestina atau hamas menempuh cara kekerasan kita melihat nyaris seluruh negara barat dan AS bereaksi dan mengutuk keras tindakan rakyat palestina atau hamas tapi mengapa ketika israel menginvasi, membombardir wilayah dan membunuhi rakyat palestina, negara-negara barat dan AS diam seribu bahasa.
"Bahkan mereka mau memenuhi permintaan Israel untuk memindahkan kantor kedutaannya dari tel aviv ke Yerusalem daerah yang dicaplok oleh israel dari rakyat Palestina. Adil dan etiskah tindakan barat serta amerika yang seperti itu?"ujar dia.
Jawabannya tentu tidak adil dan tidak etis. Lalu timbul pertanyaan masih perlu dan pentingkah mendengarkan suara- suara yang disampaikan oleh negara-negara barat dan AS tentang Israel dan Palestina yang bersifat diskriminatif dan double standard tersebut. Karena mereka tampak sekali tidak konsisten dan tidak jujur kepada dirinya sendiri dan orang lain.
Ini dapat terlihat ketika AS menghadapi serangan Hamas dimana presiden AS Joe Biden dengan tegas mengatakan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa mereka siap untuk menawarkan semua cara yang tepat untuk mendukung pemerintah dan rakyat Israel.
"Jadi Joe biden benar-benar akan mendukung dan membela sepenuhnya apa saja tindakan yang akan dilakukan israel terhadap rakyat palestina. Dan kita sudah melihat sendiri apa yang sudah dilakukan Israel dalam menyikapi serangan Hamas dimana israel telah melakukan penyerangan balik ke wilayah palestina dengan lebih hebat dan lebih dahsyat lagi dari apa yang telah dilakukan Hamas,"jelas dia.
Sehingga kematian dan ketakutan benar-benar telah menimpa dan menyelimuti hati seluruh rakyat palestina. Semua orang dapat melihat negara barat dan teruta AS hanya diam dan paling-paling cuma berbasa-basi, sehingga dengan demikian israel telah tampil secara bebas dan sempurna di mata dunia yang cinta damai dan keadilan menjadi negara penjajah dan negara teroris yang paling sadis di zaman modern sekarang ini.