REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Konflik antara Israel dan militan Hamas menimbulkan dampak global. Sejumlah negara meningkatkan keamanan wilayahnya ketika protes pro-Palestina pecah di Timur Tengah. Di antara negara tersebut ialah Inggris, Kanada, Prancis, dan Jerman.
Di Inggris, polisi di London meningkatkan patroli setelah serangan Hamas. "Kami mengetahui sejumlah insiden sehubungan dengan konflik yang sedang berlangsung di Israel dan perbatasan dengan Gaza," kata Polisi Metropolitan, dikutip dari Gulf News, Senin (9/10/2023).
Patroli kepolisian di seluruh wilayah London ditingkatkan untuk memberikan keamanan bagi masyarakat setempat. Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman memperingatkan tidak ada toleransi terhadap anti-Semitisme atau pengagungan terorisme di jalanan Inggris.
"Saya memperkirakan polisi akan menggunakan kekuatan penuh hukum untuk melawan dukungan terhadap Hamas, kelompok teroris terlarang lainnya, atau upaya untuk mengintimidasi orang Yahudi Inggris," tulis Braverman di X, yang sebelumnya Twitter.
Selain Inggris, Kanada juga meningkatkan keamanan. Polisi di ibu kota mengumumkan peningkatan keamanan di wilayah keagamaan yang sensitif.
"Serangan terhadap Israel hari ini berdampak pada komunitas kami di Ottawa. Kami telah meningkatkan kehadiran polisi di area-area penting keagamaan termasuk sinagoge dan masjid," katanya.
"Kami juga menghubungi mitra masyarakat untuk memastikan mereka tahu bahwa kami ada di sini untuk mendukung mereka. Kejahatan Kebencian tidak akan ditoleransi dan akan diselidiki sepenuhnya," tambahnya.
Negara ketiga ialah Prancis. Pemerintah Perancis fokus pada sinagoge dan sekolah Yahudi di kota-kota di seluruh negeri. Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengirimkan pesan penting kepada pejabat daerah untuk memperkuat pengawasan.
"Di saat serangan teroris dari Gaza melanda Israel, saya meminta Anda untuk segera meningkatkan kewaspadaan, keamanan, dan perlindungan situs komunitas Yahudi di Prancis," tulisnya dalam pesan.
Dia menyerukan kehadiran statis yang terlihat dan sistematis serta penggunaan tentara dari Operasi Sentinelle Prancis, pasukan yang dikerahkan di seluruh negeri sejak serangan teror tahun 2015. Populasi Yahudi di Prancis, diperkirakan berjumlah lebih dari 500 ribu jiwa. Ini merupakan yang terbesar di Eropa dan terbesar ketiga di dunia, setelah Israel dan Amerika Serikat.
Keempat adalah Jerman. Berlin meningkatkan perlindungan polisi terhadap institusi Yahudi dan Israel. Di sisi lain, beberapa pendukung Palestina turun ke jalan di ibu kota untuk merayakan serangan tersebut.
"Di Berlin, perlindungan polisi segera ditingkatkan," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser kepada surat kabar Bild. "Pemerintah federal dan daerah berkoordinasi erat dengan tindakan mereka," tambahnya.
Pihak berwenang juga mengamati dengan cermat calon pendukung Hamas di lingkungan Islam. Berdasarkan foto di media sosial yang diunggah polisi Berlin, sebagian orang merayakan serangan terhadap Israel dengan membagikan kue-kue.