Selasa 03 Oct 2023 17:23 WIB

Santri Pesantren Bumi Shalawat Apresiasi Erick Thohir Bongkar Dapen BUMN Bermasalah

Naufal Arsy menyebut, langkah Erick merawat harapan untuk Indonesia tanpa korupsi.

Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) membahas laporan dapen BUMN bermasalah di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakart, Selasa (3/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) membahas laporan dapen BUMN bermasalah di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakart, Selasa (3/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Santri Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur, Naufal Arsy memuji langkah Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan dana pensiun (dapen) BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Langkah Erick itu merupakan bagian program Bersih-Bersih BUMN.

"Langkah Bapak Erick Thohir menunjukkan bahwa agenda bersih-bersih BUMN yang dia lakukan bukan sekadar retorika. Tapi benar-benar membenahi tata kelola perusahaan atau good corporate governance," kata Naufal kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia menilai, Erick percaya kepada sistem kelembagaan. Langkah Erick melaporkan dapen BUMN bermasalah dengan mengacu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang bakal menjadi bahan pegangan Kejagung untuk menuntaskan kasus tersebut.

"Pak Erick mempercayai audit yang dilakukan oleh BPKP, kemudian menyerahkannya kepada Kejagung menunjukkan bahwa Pak Erick bekerja dengan sistem ,meski komitmen penegakan korupsi harus ditunjukkan dengan cara memberikan contoh praktik baik seorang pemimpin kepada publik," ujar Ketua HIPMI ITS tersebut.

Naufal menyebut, langkah Erick itu sama saja merawat harapan untuk Indonesia tanpa korupsi. "Setiap kali melihat bangsa ini, anak muda selalu dihadapkan pada trust issues. Bagaimana mau mempercayai negara jika praktik korupsi tetap saja terjadi. Pak Erick memberi harapan bahwa anti korupsi masih terus dilakukan. Bukan sekadar retorika atau omong kosong," ucap Naufal.

Dia menganggap, BUMN yang bersih adalah awal dari cerahnya masa depan industri dan ekonomi Indonesia. Merujuk anak-anak muda kini banyak yang berkecimpung di dunia usaha, menurut Naufal, langkah Erick ingin menuntaskan kasus dapen BUMN bermasalah hingga merugikan negara Rp 300 miliar, patut diapresiasi. 

"Mereka butuh sistem yang bersih dari korupsi karena setiap usaha yang mereka jalankan ada yang harus diambil negara berupa pajak dan retribusi. Perbaikan tata kelola keuangan BUMN membuat mereka percaya terhadap institusi negara bahwa uang yang mereka sisihkan dari transaksi usaha mereka dikelola dengan jujur," kata Naufal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement