Gus Aab mengatakan mungkin ada sebagian orang yang berperilaku musyrik seperti itu. Namun, kata dia, hal itu jangan disamakan dengan NU yang mengikuti anjuran Rasulullah SAW.
“Kalau ada praktik yang salah seperti itu jangan diratakan kepada orang yang praktiknya hanya mengikuti anjuran Rasulullah,” kata dia.
Tapi, jika kelompok salafi wahabi tersebut masih tetap pada pendiriannya dan memusyikkan ziarah kubur, cukup dibiarkan saja. “Kalau mereka masih tetap berpatokan bahwa begini begini begini, itu urusan mereka sudah. Memang sudah enggak bisa dianukan, dibiarkan saja. Tapi mereka perlu tahu kenapa kita berziarah, apa alasan kita berziarah,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Jember ini.
Dia pun menjelaskan tujuan ziarah kubur itu paling tidak ada dua, yaitu untuk mengingat kematian dan untuk mendoakan orang yang mati. “Itu saja tujuan orang ziarah kubur. Nah, kalau kebetulan yang ziarah itu adalah orang yang punya hajat, ya mungkin tabaruk dan tawasul agar hajatnya dikabulkan,” ujar Gus Aab.
Dia pun mengapresiasi Erick Thohir yang melakukan ziarah kubur kepada para kiai NU. Namun, menurut dia, apa yang dilakukan oleh Ketum PSSI itu tidak perlu dibawa-bawa ke dunia politik.