Kamis 14 Sep 2023 09:42 WIB

Santri Kalong dari Dahulu Hingga Gus Dur, Apakah Fenomena Baru di Pesantren?

Santri kalong kerap dipakai untuk mengambil sanada ilmu.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Muhammad Subarkah
Santri kalong mengaji di pesantren. (ilustrasi).
Foto:

Gus Dur Adalah Santri Kalong
 
Menurut dia, praktik santri kalong sendiri banyak dilakukan juga oleh para kiai pada zaman dulu. Hal tersebut untuk mengambil sanad tertentu dari kiai yang menguasai hal tersebut. Ia bahkan mencontohkan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang kerap menjadi santri kalong untuk mendapatkan sanad ilmu.
 
"Tapi hasil akhir untuk bisa mendapatkan sanad ilmunya ya tetap sama. Walaupun kalau kalong ingin mendapatkan sanad ilmunya harus sama kualitasnya dengan yang ada di dalam pondok. Rata-rata kiai itu pernah ngalong, tetapi dia memang mengalong untuk mengambil sanad tertentu," katanya. 
 
"Misalnya Gus Dur, pernah beliau tidak lama belajar di pondok pesantren Lirboyo untuk mengambil satu sanad keilmuan pernah ngaji sama KH Marzuqi Dahlan," katanya. 
 
Pihaknya juga mengatakan ada perbedaan esensi yang didapatkan antara santri kalong dan santri mukim. Pasalnya, menuntut ilmu di suatu pondok itu bukan soal mengaji saja, melainkan juga menjaga asupan makanan dan minuman.
 
"Secara hasil tentu berbeda kalau yang tinggal di dalam pondok lebih bisa fokus dan tidak terganggu. Kan kalau orang mondok itu kan nggak melihat ngajinya saja, tapi makanannya minumannya juga harus dijaga. Kalau kalong kan kadang-kadang makan atau minum di sembarangan tempat, kan kita nggak tahu cara menyembelihnya dagingnya kalau di dalam pondok makan dan minumnya kan dijaga. Pokoknya secara esensi hasilnya tetap berbeda," katanya. 
 
 
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement