Selasa 12 Sep 2023 17:35 WIB

Kemenag: Sertifikasi Amil Perkuat Profesionalisme Lazis

Sertifikasi amil menjadi strategis dalam pengelolaan zakat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag Waryono Abdul Ghofur.
Foto: Dokumen
Direktur Pemberdayaan Zakat Kemenag Waryono Abdul Ghofur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Waryono Abdul Ghafur, mengatakan saat ini masih banyak pengelola zakat yang belum mengikuti sertifikasi amil. Ia menyebut sebagian besar mereka terkendala masalah pendanaan.

Waryono mengatakan pihaknya ke depan akan mendorong program sertifikasi. Langkah ini pun bisa diawali dengan memetakan kebutuhan amil.

Baca Juga

“Jika amil memiliki sertifikasi yang sesuai, pengelolaan dana zakat dapat menjadi lebih profesional, adil dan berdampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah langkah penting dalam memajukan peran zakat dalam pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Waryono, Selasa (12/9/2023).

Selain sertifikasi amil, evaluasi dan pengawasan juga menjadi hal penting dalam pemberdayaan pengelolaan zakat. Sebab, instrumen yang dibutuhkan tidak semata sertifikasi amil.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut dibutuhkan alat dan instrument khusus untuk mengevaluasi kinerja pengelola atau amil. Karenanya, perlu kolaborasi banyak pihak, termasuk muzakki dan masyarakat umum.

“Tetap dilakukan pembinaan dan pengawasan kepada amil yang sudah bersertifikasi. Ini penting dilakukan dalam menjaga integritas dan kualitas dalam pengelolaan zakat," lanjut dia.

Semua informasi ini ia sampaikan saat bertemu dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Bisnis Ekonomi Keuangan Syariah (LSP Beksya). Lembaga sertifikasi profesi di sektor keuangan syariah ini telah mendapatkan izin lisensi dari BNSP sejak 18 Mei 2016 dan telah diperpanjang sampai dengan 20 Mei 2024.

Perwakilan LSP Beksya, Nur Hasan Assesor, berharap bisa menjadi lembaga yang mampu mensinergikan sumber daya yang ada agar semua praktisi zakat dapat disertifikasi. Pihaknya juga berharap bisa menjadi jembatan dunia pendidikan, dunia industri dan regulator.

“LSP Beksya siap untuk berkolaborasi dengan Kementerian Agama. Hasil capaian LSP Beksya dapat mendukung capaian kinerja Kementerian Agama terkait sertifikasi amil. Saat ini tercatat sudah ada 255 amil yang telah tersertifikasi,” ujar dia.

Selanjutnya, ia menyebut LSP Beksya siap berkolaborasi dalam hal pengawasan secara berkala. Pihaknya ikut berharap agar pengelolaan zakat dapat meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement