Senin 11 Sep 2023 10:38 WIB

Anak Muda Tulis Cerita Tentang Lingkungan Songgoriti Batu 

Program penelitian dan pengabdian masyarakat menghasilkan dua video pendek.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Kelompok Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Karang Taruna Kelurahan Songgokerto menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan di Balai Lingkungan Songgoriti.
Foto: Kelompok Pengabdian FISIP UB
Kelompok Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Karang Taruna Kelurahan Songgokerto menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan di Balai Lingkungan Songgoriti.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Kelompok Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Karang Taruna Kelurahan Songgokerto menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan di Balai Lingkungan Songgoriti. Rangkaian kegiatan dengan tajuk 'SGRT Youth Camp 2023' ini dihadiri 24 peserta berusia 12 hingga 17 tahun dari Kelurahan Songgokerto. 

Kegiatan tersebut berisi pengenalan keterampilan dasar memproduksi isi media sosial. Beberapa  di antaranya antara lain penulisan cerita, fotografi, videografi, dan pemasaran digital kepada anak muda. 

Keterampilan tersebut diharapkan dapat menjadi modal bagi anak-anak muda dalam menghadapi tantangan transformasi teknologi digital dan pesatnya urbanisasi di Kota Wisata Batu. Dengan demikian, anak-anak muda dapat berpartisipasi dalam melakukan pemasaran digital. Hal ini terutama melalui media visual, audio visual, dan narasi cerita di media sosial. 

Pada hari pertama kegiatan, peserta mendapat materi tentang 'Menulis Cerita' dan 'Dasar-dasar Fotografi dan Videografi'. Materi penulisan cerita diberikan oleh Amalia Nur Andini dari Prodi Hubungan Internasional. 

Andini menyampaikan metode dasar untuk menulis dengan menerapkan 5W+1H (apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, dan bagaimana) dan 5I+1K (5 indera dan 1 kreativitas). "Dengan mengenal metode semacam itu, peserta diharapkan dapat menghasilkan narasi cerita yang terstruktur, informatif, dan kreatif," kata Andini.

Sementara itu, materi dasar-dasar fotografi dan videografi menjelaskan teknik pengambilan gambar dan video menggunakan alat sederhana, seperti telepon genggam. Materi ini disampaikan oleh Albrani Keristiadi yang merupakan seorang videografer dari Songgoriti.

Setelah mendapatkan materi, peserta pelatihan diajak berkeliling kampung Songgoriti untuk mendapatkan foto dan cerita menarik. Pelatihan di hari pertama ditutup dengan penugasan kepada peserta untuk menuliskan narasi cerita dari foto yang diambil saat berkeliling kampung. 

Pada hari berikutnya, pelatihan fokus pada diskusi dan refleksi atas cerita yang telah dituliskan para peserta. Refleksi dipandu oleh Anton Novenanto dari Departemen Sosiologi. "Harapannya, peserta dapat memperbaiki cerita mereka agar dapat lebih bisa diterima oleh publik luas," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (11/9/2023).

Sesi berlanjut dengan materi 'Dasar-dasar Edit Video' yang masih memanfaatkan telepon genggam dan aplikasi sederhana, CapCut. Dalam materinya diberikan contoh langsung cara mengedit, memasukkan narasi suara, dan musik untuk melengkapi video yang sedang diproduksinya.

Terakhir, materi 'Saran-saran Mengunggah di Media Sosial' disampaikan oleh Rony Octavianus dari Perkumpulan Peneliti Eutenika. Rony memperkenalkan prinsip-prinsip dasar dari pemasaran digital. Sekaligus juga, dia memberikan beberapa tips yang perlu dilakukan dan yang jangan dilakukan dalam mengunggah konten di media sosial. 

Hasil foto dan narasi cerita dari peserta pelatihan diunggah di akun media sosial Instagram @insidesonggoriti untuk dikompetisikan dalam lomba foto dan cerita dengan tema “Aku dan Songgoriti”. Pemenang lomba dengan kategori Juara 1, Juara 2, dan Juara 3 berdasarkan penilaian juri dan Juara Favorit berdasarkan jumlah penyuka dan komentar di Instagram. Pemberian hadiah disampaikan berbarengan dengan puncak kegiatan peringatan 17 Agustus 2023 di Balai Lingkungan Songgoriti (27/8/2023). 

Program penelitian dan pengabdian masyarakat juga menghasilkan dua video pendek. Pertama, berisi dokumentasi kegiatan 'SGRT Youth Camp 2023'. Kedua, video tentang tradisi Jenangan Suro di Songgoriti: 'Suro 1957'. 

Kedua video itu diproduksi secara kolaboratif antara tim penelitian dan pengabdian masyarakat dari FISIP bersama dengan anak-anak muda Songgoriti. Selanjutnya, kedua video diunggah di kanal YouTube 'Inside Songgoriti'.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement