REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- FPAG bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia (LSP BWI) telah mengadakan kegiatan pelatihan nazhir wakaf secara daring. Acara ini telah dan akan berlangsung sejak tanggal 29-30 Agustus 2023.
Acara ini diikuti oleh puluhan pesantren dari berbagai wilayah diantaranya; Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sumut, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Riau, Kaltim, Sumbawa, hingga Papua.
Acara dibuka dengan sambutan yang inspiratif dari dua tokoh utama, yaitu Prof. Dr. H. Muhammad Nuh selaku Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan KH Dr Zulkifli Muhadli, selaku Ketua Umum Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG).
Dalam sambutannya, Prof. Nuh menegaskan pentingnya peran nazhir dalam menggerakkan transformasi aset wakaf menjadi dampak yang nyata bagi penerima manfaat mauquf alaih, sambil mendorong para nazhir untuk memiliki kemampuan kewirausahaan yang tangguh.
Zulkifli Muhadli juga memberikan pandangan dalam sambutannya, Beliau mengajak para peserta untuk memahami konsep wakaf dari segi sejarah dan nilai-nilai Islam yang mendasarinya. Beliau mengingatkan tentang peran Siti Khadijah dalam sejarah Islam yang menjadi penyandang dana bagi Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul.
Acara pelatihan ini dibuka oleh MC Kiai Dr. Daniar Siahan, M.A., dari Pondok Trubus Iman Kalimantan Timur sebagai dan doa penutup disampaikan oleh Kiai Fahmi Yunus yang merupakan salah satu peserta dari Ponpes Al-Amien Prenduan Madura.
Usai jeda istirahat, peserta melanjutkan dengan empat sesi berharga yang berlangsung dari pukul 10.30 hingga 15.20 sore.
Sesi pertama dan kedua, yang diisi oleh Dr. Hendri Tanjung, anggota Komisioner BWI, membahas tentang evaluasi penerimaan harta benda wakaf dan strategi pengelolaan risiko reputasi dengan mendalam.
Sesi ketiga dan keempat dipersembahkan oleh Rayan A Luminaries, seorang ahli di bidangnya. Sesi ketiga fokus pada pengelolaan keluhan dari para wakif, dengan tetap menjaga hubungan yang baik. Sesi keempat mengupas strategi untuk membangun dan mempertahankan loyalitas dari para wakif, dengan memberikan wawasan berharga serta contoh konkret.
Melalui serangkaian sesi yang beragam ini, para peserta diberikan wawasan mendalam tentang tanggung jawab seorang nazhir wakaf, serta pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan para wakif. Acara ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang lebih besar dalam mengembangkan wakaf, khususnya di kalangan pesantren alumni Gontor, menuju perubahan yang berarti dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas pesantren.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
