Senin 07 Aug 2023 13:47 WIB

Wapres Minta Pembangunan IKN Libatkan Ulama dan Pesantren

Wapres Maruf Amin meminta pembangunan IKN melibatkan ulama dan pesantren.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Wapres Maruf Amin meminta pembangunan IKN melibatkan ulama dan pesantren.
Foto: Pelindo
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Wapres Maruf Amin meminta pembangunan IKN melibatkan ulama dan pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta agar pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur melibatkan unsur para ulama dan pesantren-pesantren di wilayah tersebut. Pesan itu disampaikan Kiai Ma'ruf kepada Gubernur Kaltim Isran Noor seusai menerima aspirasi para ulama dan pimpinan pesantren di Kaltim saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (4/08/2023).

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan, saat bertemu para ulama dan pimpinan ponpes, Wapres menerima aspirasi agar masyarakat asli Kaltim tidak terpinggirkan dari perubahan-perubahan yang terjadi di wilayah tersebut. Para ulama juga meminta masyarakat asli Kaltim tidak hanya menjadi penonton dan korban dari urusan pembangunan, tetapi menjadi subjek dari pembangunan IKN.

Baca Juga

"Terkait dengan IKN itu, wakil presiden meminta gubernur aktif untuk melakukan kerja sama dengan para ulama dan pimpinan pesantren," ujar Masduki dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf menyampaikan pembangunan pada sebuah wilayah tentu akan membawa perubahan untuk masyarakat sekitar. Tidak terkecuali, pembangunan IKN di Provinsi Kaltim.

Oleh karena itu, Kiai Ma'ruf menilai perlunya penguatan keahlian melalui vokasi agar masyarakat dapat menjadi subjek dalam pembangunan sehingga perubahan yang terjadi dapat diisi dengan baik oleh putra daerah setempat.

"Membangun keahlian-keahlian warga setempat di sana terkait dengan proses perubahan. Jika nanti itu bagaimana supaya life skill (keterampilan) para SDM di sana itu ditingkatkan. Dalam konteks ini tentu saja vokasi itu menjadi salah satu (yang) diperintahkan oleh Wakil Presiden kepada Gubernur (Kaltim)," ujar Masduki.

Karena itu, salah satu cara yang dapat ditempuh untuk penguatan vokasi kepada masyarakat adalah dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan seluruh pemangku kepentingan seperti penyedia pendidikan dan pesantren. Sebab, pesantren kata dia, mempunyai fungsi salah satunya transformasi masyarakat.

"Vokasi itu menjadi salah satu penting dan itu diperintahkan oleh wakil presiden kepada gubernur untuk bekerjasama dengan pesantren pesantren yang dianggap mempunyai kemampuan Itu. Dan kemudian juga disanggupi oleh Gubernur," kata Masduki.

Dalam pertemuan itu Kiai Ma'ruf diantaranya bertemu dengan Pengasuh Pondok Pesantren Nabil Husein Nasikin, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Pusat Balikpapan Ali Cholil, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mujahidin M. Rasyid, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Tenggarong Seberang Abdul Hanan, dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur Farid Wadjdy.

"Para ulama itu meminta supaya kaitannya dengan perubahan-perubahan itu masyarakat Kaltim, masyarakat asli di Kaltim Disana tidak menjadi penonton, tidak menjadi korban dari urusan pembangunan, tetapi menjadi bagian subjek pembangunan bukan objek pembangunan. Nah, itu yang diminta oleh para ulama itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement