Ahad 06 Aug 2023 22:25 WIB

UEA Umumkan Larangan Perjalanan ke Lebanon

Situasi keamanan Lebanon menjadi alasannya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: EPA-EFE/WAEL HAMZEH
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) melarang warganya melakukan perjalanan ke Lebanon. Kementerian menyarankan mereka tidak bepergian ke negara itu karena situasi keamanan di Lebanon.

Dilansir dari Gulf News, Ahad (6/8/2023), larangan perjalanan ke Lebanon bertujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan warga UEA mengingat situasi saat ini di negara tersebut.

Baca Juga

Jika terjadi keadaan darurat, warga UEA didesak untuk menghubungi hotline yang ditunjuk, 0097180024. Selanjutnya, mereka didorong mendaftar untuk layanan Twajudi, layanan konsuler yang disediakan oleh Kementerian Luar Negeri UEA. Layanan ini bertujuan membantu warga negara di luar negeri. 

Larangan UEA bepergian ke Lebanon mengikuti larangan serupa yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, dan Bahrain. Negara-negara ini semua mendesak warganya berhati-hati mengingat bentrokan baru-baru ini di kamp pengungsi Palestina Ain El Hilweh di Lebanon selatan. Bentrokan telah menyebabkan peringatan perjalanan yang meningkat untuk wilayah tersebut.

Tragisnya, pertempuran baru-baru ini di kamp, yang dimulai pada 29 Juli telah mengakibatkan kematian setidaknya 13 orang, dengan mayoritas adalah militan. Perselisihan itu terutama antara faksi Fatah arus utama dan garis keras ekstremis.

Ain El Hilweh adalah salah satu yang paling signifikan di antara 12 kamp Palestina di Lebanon. Lokasi tersebut menampung sekitar 80 ribu dari sekitar 250 ribu pengungsi Palestina di negara itu, berdasarkan data dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement