Sabtu 29 Jul 2023 15:15 WIB

Tak Penuhi Panggilan Bareskrim, Panji Gumilang: Jatuh, Tangan Kiri Patah

Mahad Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang kembali jadi sasaran unjuk rasa

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pimpinan Mahad Al-Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, menyatakan tangan kirinya patah. Hal itulah yang menyebabkannya tidak menghadiri panggilan Bareskrim Mabes Polri.

Hal itu disampaikan Panji di hadapan awak media, yang sedang menunggu kedatangan massa aksi unjuk rasa, di depan pintu masuk Mahad Al-Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Sabtu (29/7/2023).

"Nih patah nih, tangan kiri patah," ujar Panji sambil menunjukan pergelangan tangan kirinya yang dibalut dengan sejenis kain berwarna biru.

Panji menjelaskan bahwa patah pada tangan kirinya itu karena terjatuh. "Patah, dibilang patah kok kenapa? Iya, biasa, jatuh," kata Panji saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai penyebab tangannya yang patah.

Seperti diketahui, Panji Gumilang tidak memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus dugaan penistaan agama, Kamis (27/7/2023). Alasan ketidakhadiran itu lantaran yang bersangkutan dalam masa penyembuhan usai sakit.

Mahad Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang pun hari ini kembali menjadi sasaran aksi unjuk rasa. Kali ini, aksi dilakukan massa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI).

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan yang keempat kalinya. Sebelumnya, Mahad Al-Zaytun sudah tiga kali didemo oleh sejumlah pihak, salah satunya oleh ASRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement