Selasa 18 Jul 2023 21:17 WIB

Muhammadiyah Gandeng UUM Cetak 1.000 Kandidat S3

Lebih dari 5.000 mahasiswa Muhammadiyah diharapkan menempuh doktoral di Malaysia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fernan Rahadi
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah akan membuka kesempatan bagi lebih dari 1.000 mahasiswa untuk menempuh program Doctor of Philosophy (PhD) di Universiti Utara Malaysia (UUM). Para mahasiswa itu merupakan bagian dari profesional akademik dan staf Muhammadiyah, yang berasal dari seluruh Indonesia.

"Mereka akan melanjutkan studi mereka dalam berbagai disiplin ilmu, meliputi bidang-bidang seperti manajemen, bisnis, dan teknik," ujar Wakil Rektor UUM, Mohd Foad Sakdan, di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Dia menjelaskan, lebih dari 5.000 mahasiswa Muhammadiyah Indonesia diharapkan menempuh program doktoral di Malaysia, termasuk di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dan beberapa perguruan tinggi negeri lainnya di Tanah Air. Foad menyatakan kesiapan pihakmya untuk memfasilitasi pendaftaran lebih dari 1.000 kandidat doktor di institusi itu.

"Hari ini, kami telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Majelis Pendidikan Tinggi dan Riset PP Muhammadiyah untuk memulai sesi akademik mereka pada bulan September atau Oktober. Jangka waktu penyelesaian yang diharapkan adalah lima tahun," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Rektor UMAM Waluyo Adi Siswanto mengadakan pertemuan dengan Wakil Rektor UUM untuk mempercepat proses dan meneguhkan kembali dedikasi dalam menghasilkan 5.000 lulusan PhD.

UUM juga baru menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menawarkan program pascasarjana atau S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan UIN Raden Fatah Palembang. Akan ada 100 orang mahasiswa dari kedua UIN yang akan mendapatkan pengalaman belajar di tingkat internasional yang disponsori oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) itu pada kloter pertama.

"Kelompok pertama akan terdiri dari 100 mahasiswa yang disponsori kementerian dimulai pada penerimaan September 2023," ungkap Foad usai penandatanganan MoU.

Kegiatan penandatanganan MoU itu disaksikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Dato' Seri Mohamed Khaled Nordin. Turut hadir juga Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Tinggi Malaysia Azlinda Azman dan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Nizam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement