Selasa 27 Jun 2023 14:45 WIB

Anggota DPR RI Terkejut Koalisi Sayap Kanan Italia Batasi Shalat Hanya Boleh dalam Ruangan

Bila sampai terjadi Italia bukan lagi negaa demokratis

Muslim Italia shalat berjamaah di Kota Naples.
Muslim Italia shalat berjamaah di Kota Naples.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, mengatakan sangat terkejut ketika mendengar adanya rencana dari Koalisi sayap kanan yang kini berkuasa di Italia telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk membatasi kegiatan shalat hanya boleh dilaksanakan di masjid. AKibatnya, jika RUU sampai disahkan akan ada ratusan ruang shalat yang tak dikategorikan sebagai masjid terancam ditutup.

"Mengejutkan bahwa RUU tersebut muncul di negara anggota Uni Eropa yang sangat menjunjung kebebasan menjalankan ibadah dengan luas. RUU ini memberikan kesan bahwa pemerintah Italia sedang menarget kelompok minoritas, dimulai dari kelompok Muslim di Italia yg memiliki 2.5juta populasi,'' kata Farhan, kepada Republika, (27/6/2023).

Menurut dia, rasanya RUU ini seperti hendak memaksakan kehendak kaum sayap kanan Italia yang sedang berkuasa. Jelas dari pernyataan Fabrizio Rossi, anggota parlemen dari partai sayap kanan Brothers of Italy (Persaudaraan Italia), yg akan memaksa pusat-pusat kebudayaan memperoleh izin jika ingin menggunakan ruang mereka untuk shalat.

"Padahal kebebasan menjalankan ritual ibadah setiap agama hatus dijamin oleh setiap konstitusi negara demokratis. Saya berharap, Italia sebagai negara yang maju demokrasinya, jangan sampai terjebak fasisme ultra nasionalis,'' ujarnya.

Ditegaskan Farhan, pihaknya sependapat dengan Angelo Bonelli, anggota the Greens and Left Alliance Parlemen Italia, yang memberikan pernyataan keras: "RUU itu adalah diskriminasi yang tidak dapat diterima!"

Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Farhan menegakan akan menyampaikan keprihatinanya  kepada Dubes Itali terkait adanya RUU tersebut. Hal itudi antarajya adalah walaupun RUU itu adalah masalah dalam negeri Italia, tentu dunia akan memperhatikan dengan serius, karena Italia adalah negara demokratis yang maju.

"Maka kami berharap Italia dapat menjadi contoh pelaksanaan kebebasan beragama yang sesuai dengan hak asasi manusia. Apalagi Italia adalah negara anggota Uni Eropa yang merupakan salah satu penentu navigasi demokrasi Dunia,'' tegas Farjan seraya menyatakan bila ia berkeyakinan masyarakat Italia akam dapat bergandengan tangan dengan Rakyat Indonesia menjaga hak beribadah yang sesuai dengan nilai-nilai Universal Kemanusiaan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement