Ahad 18 Jun 2023 07:57 WIB

Hidup Lagi, Wanita Ekuador Gedor-Gedor Peti Jenazahnya, Apa Penjelasan Ilmiahnya?

Dokter menyebut kasus seperti itu sangat jarang terjadi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Peti mati (ilustrasi). Seorang wanita di Ekuador yang dinyatakan telah meninggal dunia di rumah sakit, menggedor peti matinya beberapa jam kemudian.
Foto: www.freepik.com
Peti mati (ilustrasi). Seorang wanita di Ekuador yang dinyatakan telah meninggal dunia di rumah sakit, menggedor peti matinya beberapa jam kemudian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita yang telah dinyatakan meninggal mengagetkan keluarganya karena hidup lagi. Wanita bernama Bella Montoya berusia 76 tahun itu dilarikan kembali ke rumah sakit setelah insiden di tempat persemayamannya di Ekuador pada Jumat (9/6/2023) lalu.

Montoya kembali masuk ke unit perawatan intensif dan masih dirawat pada Senin (13/6/2023). The Associated Press melaporkan Montoya telah dirawat di rumah sakit pada Jumat pagi dengan dugaan strok dan serangan jantung.

Baca Juga

Tubuh Montoya tidak merespons ketika dokter melakukan resusitasi jantung paru (CPR). Dokter pun menyatakan Montoya tidak selamat.

Putra Montoya mengatakan setelah sekitar lima jam, terdengar suara dari peti mati sang ibu. Ketika itu, jenazah ibunya sudah berada di rumah duka.

"Ibuku menggedor peti mati dari dalam, dan ketika kami membukanya, kami melihat dia bernapas terengah-engah," kata putra Montoya, dikutip dari Insider, Ahad (19/6/2023).

Kasus Montoya adalah laporan keempat pada tahun ini yang diketahui berkaitan dengan orang yang dinyatakan "mati", namun terbangun kembali. Pada Februari, seorang pria di Florida, Amerika Serikat ditemukan bernapas kembali setelah dinyatakan meninggal akibat serangan jantung oleh petugas medis di rumahnya.

Pada Februari, ada pula wanita berusia 82 tahun yang dinyatakan meninggal dan kemudian ditemukan bernapas beberapa jam kemudian. Saat itu, dia sudah dipindahkan ke rumah duka di New York, Amerika Serikat.

Selain itu, pada 3 Januari, seorang wanita (66 tahun), ditemukan dengan napas memburu saat ritsleting kantong mayatnya dibuka di Iowa, Amerika Serikat. Dia dinyatakan meninggal sehari sebelumnya.

Tanda-tanda bahwa seseorang telah meninggal, antara lain tidak bernapas atau tidak ada detak jantung, tidak bangun, kulit pucat, kelopak mata setengah terbuka, pupil mata tetap, dan mulut terbuka. Stephen Hughes, dosen senior kedokteran di Anglia Ruskin University, Inggris Raya, mengatakan peristiwa manusia hidup kembali setelah dinyatakan meninggal "sangat jarang" terjadi.

Meski begitu, Hughes pernah mendapati kasus serupa sebanyak dua kali dalam 20 tahun kariernya sebagai konsultan pengobatan darurat. Seperti apa kasus yang ditemukan Hughes?

Hughes pertama kali menemukan kasus "mati suri" ketika ia masih menjadi seorang dokter junior di sebuah rumah sakit pedesaan Inggris. Seorang wanita dengan epilepsi mengalami overdosis fenobarbital akibat obat barbiturat kuno yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

"Apa yang dilakukan barbiturat adalah memperlambat segalanya, membuat Anda pingsan," kata Hughes.

Saat wanita tersebut diperiksa, dokter perawatan primer tidak menemukan detak jantung, tidak bisa merasakan denyut nadi, atau mendeteksi pernapasannya. Petugas kamar mayat kemudian melihat kaki pasien berkedut dan pembuluh darah di kaki lebih penuh dari seharusnya.

Wanita tersebut diperiksa kembali. Hasilnya, ia masih memiliki denyut nadi.

"Wanita itu kemudian dibawa ke ruang perawatan intensif (ICU) dan sembuh," kata Hughes.

Dalam contoh lain, pasien wanita yang berada di ruang resusitasi diyakni sedang sekarat dan akhirnya dinyatakan meninggal. Beberapa waktu kemudian, pasien itu mulai bernapas lagi.

"Itu sangat aneh," kata Hughes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement