REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Romelu Lukaku menolak tawaran awal upah sebesar 305 ribu pounds (Rp 5,7 miliar) per pekan dari klub Arab Saudi. Ini bukan hanya karena ia masih ingin berada di level tertinggi. Rupanya, Lukaku disebut-sebut meminta lebih dari apa yang ditawarkan.
Padahal, jika ditotal dalam setahun, gajinya mencapai 15,8 juta pounds (Rp 297 miliar). Menurut Foot Mercato, penyerang Inter Milan ini bertemu petinggi Al-Hilal. Pertemuan tersebut berlangsung di Paris, Prancis. Terjadi tawar-menawar nilai kontrak.
"Sekitar 20 juta dollar (15,8 juta pounds) ditawarkan ke pemain internasional Belgia itu, tetapi sang striker menginginkan lebih untuk membuatnya meninggalkan Eropa," demikian laporan yang dikutip dari Dailystar, Rabu (14/6/2023).
Lukaku baru saja menjalani masa peminjaman selama setahun di Inter Milan. Secara teknis, setelah 30 Juni 2023, ia harus balik lagi ke Chelsea FC. Itu jika tak ada negosiasi lanjutan antara kedua kubu.
Saat ini, the Blues memiliki pelatih baru. Dia adalah Mauricio Pochettino. Tampaknya sang arsitek enggan melirik Lukaku di dalam rencananya.
Alhasil, masa depan sang bomber mengalami ketidakjelasan. Al-Hilal memanfaatkan momentum ini. Diskusi antara mereka terus berlanjut.
Lukaku membawa Inter ke final Liga Champions musim 2022/23. Sayang, wakil Italia itu gagal finis di singgasana. Nerazzurri takluk 0-1 dari Manchester City di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.
Setelah partai tersebut, Presiden La Beneamata Steven Zhang diminta berbicara tentang masa depan Lukaku. Ia menegaskan, bomber 30 tahun itu sangat mencintai Inter. Namun, segala sesuatu harus diperjelas lagi.
"Dia pria hebat, tetapi dia terikat kontrak di Chelsea. Kami harus menunggu dan berbicara dengan Chelsea untuk memperjelas masa depan Lukaku," ujar Zhang.
Sepanjang musim yang baru saja berakhir, eks Manchester United itu unjuk gigi di 37 pertandingan. Selama periode tersebut, ia mencetak 14 gol. Lukaku ikut berjasa membuat Nerazzurri meraih trofi Coppa Italia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
