Selasa 13 Jun 2023 20:23 WIB

Jelang Pesta Demokrasi 2024, SDG Jatim Sampaikan Pesan Kebangsaan untuk Para Santri

Pendaftaran balon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober.

Ilustrasi Pemilu.
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Para santri didorong menjadi pelopor untuk menjaga stabilitas NKRI dan mencegah perpecahan khususnya jelang pesta demokrasi serentak 2024. Hal ini disampaikan kelompok relawan SDG Jatim pada agenda Sarasehan Santri untuk Negeri yang dihadiri oleh kaum santri, pengasuh pondok pesantren, serta wali santri di Pondok Pesantren Miftahurrohim, Dusun Tempuran, Desa Pinggir, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.  

Koordinator Wilayah Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Timur (Jatim) Huriyahi mengatakan, di masa lampau kaum santri telah banyak berperan menjaga kedamaian dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga

Pada era modernisasi seperti saat ini, para santri diharapkan dapat merefleksikan perjuangan-perjuangan di masa lalu dengan menangkal berbagai potensi ancaman yang dapat menggangu keutuhan Bangsa Indonesia dan NKRI.

"Terkait dengan kegiatan ini adalah agar ke depan nanti pada 2024 bangsa kita tidak terpecah belah. Terus kemudian menjadikan proses pemilu ini damai, adil, jujur," ucap Huriyahi di lokasi.

Huriyahi menyebut santri juga sepatutnya menjadi pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi beragama pada kehidupan bermasyarakat.

Dengan intelektual dan wawasan keagamaan serta jiwa sosialnya, kaum santri mampu menciptakan toleransi dan kerukunan beragama dalam skala nasional dan global.

"Ada juga kegiatan pelatihan, ada juga kegiatan sablon, pembinaan kebangsaan, moderasi beragama itu kami kemas dan kami lakukan kegiatan-kegiatan di wilayah Jawa Timur khususnya pada sektor santri, pesantren, lembaga pendidikan dan majelis taklim," ungkap dia.

Kiai Abdurrohim Nasrullah selaku Pimpinan Ponpes Miftahurrohim berpesan agar santri senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia terlebih dalam menghadapi pemilu 2024.

"Dengan dasar itu kami selaku perwakilan santri tidak ingin adanya pemilihan ini menjadi terpecah belah. Jadi, kita tetap bersatu seiring berjalannya waktuini santri punya komitmen bersatu untuk satu keutuhan NKRI," kata Kiai Abdurrohim.

Sekadar informasi, SDG Jatim membantu pengembangan Ponpes Miftahurrohim dengan penyerahan stimulus galvalum untuk menyelesaikan pembangunan asrama santri putra.

Seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement