Sabtu 10 Jun 2023 13:40 WIB

Pesan untuk Jamaah Haji, Belajarlah dari Unta Hadapi Cuaca Panas Tanah Suci

Jamaah haji disarakan banyak minum air putih cegah sakit

Suku Qurays dan untanya serta kabah (ilustrasi). Jamaah haji disarakan banyak minum air putih cegah sakit
Foto: Dawan of Islam film
Suku Qurays dan untanya serta kabah (ilustrasi). Jamaah haji disarakan banyak minum air putih cegah sakit

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Prosesi miqat jamaah haji Indonesia gelombang pertama terus berlangsung di Bir Ali. Edukasi agar jamaah tetap memperhatikan penggunaan alat pelindung diri diperkuat.

Petugas Sektor Bir Ali dan Terminal Hijraj, dr Tejo Katon mengatakan, dalam surat Al-Ghasyiyah ayat 17, Allah SWT menjelaskan tentang keistimewaan hewan unta yang menjadi salah satu makhluk ciptaannya. 

Baca Juga

Seperti diketahui, unta diciptakan Allah SWT dengan anatomi tubuh khusus yang mendukungnya untuk bertahan hidup di gurun pasir yang dengan suhu panas, gersang, berdebu dan minum air.

"Seperti mata dengan kelopak besar yang dimiliki unta dapat tembus cahaya dan terpasang bulu mata tebal yang melindungi bola mata dari debu gurun pasir. Mata unta untuk memiliki kemampuan yang tinggi, yaitu dapat melihat objek jauh menjadi dekat, dan kecil menjadi besar," kata dokter Tejo.

Hal ini, kata dia, dapat diibaratkan bahwa jamaah haji disarankan untuk memakai alat pelindung diri (APD) kacamata sehingga terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan debu yang bertebaran. 

Di samping itu, Allah SWT juga menciptakan penutup telinga dan hidung unta dari gangguan debu gurun pasir.

Hal ini mengibaratkan agar jamaah haji untuk selalu memakai masker agar debu tidak langsung masuk ke hidung dan bibir tidak cepat menjadi kering. Kemudian, telapak kakinya dirancang dengan bentuk yang lebih untuk memudahkannya berjalan di hamparan gurun pasir tanpa terperosok. 

"Kaki unta juga diciptakan untuk tahan panas sehingga unta mampu berjalan di panas teriknya matahari gurun," kata dia.

Hal ini mengingatkan kita bahwa jamaah haji agar selalu memakai sandal/sepatu agar telapak kaki tidak mengelupas karena panasnya suhu jalan di arab saudi. Uniknya lagi, unta tidak akan kehabisan air liur meskipun sering menjulurkan lidahnya.

 "Tentu ini juga dapat membantunya bertahan hidup di kondisi gurun yang panas," kata dia.

Lebih lanjut, dokter Tejo Katon juga menjelaskan bahwa bukan hanya itu, Allah SWT  juga menciptakan bagian punuk punggung unta secara khusus sebagai gundukan lemak yang dapat menyimpan makanan. 

Lemak tersebut diolah menjadi sumber air dan tenaga. Saat menemukan air, unta akan meminumnya dalam jumlah banyak lalu menyimpannya. 

"Sehingga unta dapat kuat berjalan tanpa kehabisan tenaga meskipun harus menempuh jarak jauh," kata dia. H

Hal ini yang sering diingatkan kepada jamaah haji untuk minum, minum dan minum. Jangan menunggu haus, selalu minum agar tubuh tidak mengalami dehidrasi karena suhu yang panas. 

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutka

Selain dapat bertahan di siang hari, unta juga memiliki kulit tebal dan bulu lebat di seluruh tubuhnya agar mampu menerjang dinginnya suhu gurun di malam hari.

"Tak heran jika unta dijuluki sebagai salah satu hewan dengan kemampuan pertahanan tubuh yang baik," kata dia.

Dokter Tejo mengingatkan kembali jamaah haji untuk selalu melengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri) apabila keluar dari hotel pondokkan seperti antara lain sandal/sepatu, masker, kacamata dan selalu diusahakan untuk sering minum agar terhindar dari dehidrasi.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement