Jumat 09 Jun 2023 04:12 WIB

Yasin dan Tahlil Iringi Haul ke-10 Mendiang Taufiq Kiemas

Bulan Juni merupakan bulan Bung Karno

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyampaikan sambutan pada peringatan Haul ke-10 wafatnya Dr (HC) H.M. Taufik Kiemas, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
Foto: istimewa/doc humas
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyampaikan sambutan pada peringatan Haul ke-10 wafatnya Dr (HC) H.M. Taufik Kiemas, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) melalui organ sayap Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menggelar pembacaan surat Yasin, tahlil, dan dzikir dalam peringatan Haul ke-10 wafatnya bapak bangsa Dr (HC) H.M. Taufik Kiemas, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).

Dalam siaran pers disebutkan, acara peringatan Haul ke-10 wafatnya Taufiq Kiemas ini juga dirangkai dengan 7 Hari Wafatnya Bambang Sukmono Hadi, yang merupakan mertua dari Puan Maharani.

Dalam rangkaian Haul ke-10 wafatnya Taufiq Kiemas, juga dilakulan ziarah pada Kamis (9/6/2023) pagi, di TMP Kalibata dengan acara pembacaan surat yasin dan tahlil oleh Baitul Muslimin Indonesia PDIP.

Sejumlah tokoh hadir dan dengan khusuk mengikuti acara Yasinan, Tahlil, dan Dzikir bersama. Di antaranya Ketua DPP PDIP bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Hamka Haq, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Wuryanti Sukamdani, Sri Rahayu, dan Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru (Gus Falah), ,anggota DPR RI Abidin Fikri, serta para tokoh lainnya. Sedangkan Tausiah disampaikan oleh Mantan Menteri Agama KH. Lukman Hakim Saifuddin.

Para jamaah, laki-laki, ibu-ibu pengajian, serta anak-anak tampak sudah mulai mendatangi masjid At-Taufiq sejak sore dan kemudian salat Magrib berjamaah.

Dalam pembukaan acara, Ahmad Basarah mengatakan atas nama keluarga besar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Ibu Yayuk Sukmonohadi, mengucapkan terima kasih sebesar besarnya atas keringanan kaki para hadirin yang datang dan berdoa bersama.

"Pada bulan Juni ini kita sebut sebagai bulan Bung Karno, karena 6 Juni Bung Karno lahir, dan wafat juga bulan Juni, tepatnya pada 21 Juni 1970. Maka 21 Juni akan datang wafat ke-50 tahun lamanya. Mari kita doakan bersama-sama," ujar Ahmad Basarah.

Basarah menyampaikan, bangsa Indonesia harus meneladani sosok Bung Karno sang proklamator pendiri bangsa yang melahirkan Pancasila. "Kita sebagai bangsa Indonesia harus meneruskan agar tercapai cita-cita beliau untuk bangsa Indonesia," ujar Basarah.

Disela acara, juga diadakan santunan anak yatim piatu yang disampaikan oleh para Ketua DPP PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement