Ahad 04 Jun 2023 16:06 WIB

Kemenag Jelaskan Dampak Perubahan Jadwal Terbang Jamaah Haji Garuda Indonesia

Sampai hari ini sudah ada 183 kloter yang tiba di tanah suci, 102 oleh GA.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Lida Puspaningtyas
Garuda Indonesia membawa 102 kloter jamaah haji hingga sejauh ini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Garuda Indonesia membawa 102 kloter jamaah haji hingga sejauh ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meminta maskapai Garuda Indonesia agar komitmen dengan jadwal penerbangan jamaah haji yang sudah disepakati. Hal ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab menyusul sejumlah perubahan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Fase pemberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang pertama dari Tanah Air ke Arab Saudi sudah berlangsung sejak 24 Mei 2023. Pada gelombang pertama ini, jamaah haji Indonesia diberangkatkan menuju Madinah Al-Munawwarah.

Baca Juga

Sampai hari ini sudah ada 183 kelompok terbang (kloter) dengan 69.327 jamaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Sebanyak 102 kloter diantaranya diterbangkan dengan Garuda Indonesia.

Berdasarkan hasil proses evaluasi selama 13 hari masa pemberangkatan, telah terjadi sejumlah perubahan jadwal penerbangan Garuda, Antara lain, kloter 29 Embarkasi Solo (SOC 29), SOC 32, dan SOC 33. Kloter 12 Embarkasi Medan (KNO 12). Kloter 28, 29, dan 30 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 28, JKG 29, dan JKG 30). Kloter 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04).

“Sejak awal, sudah ada jadwal yang disepakati bersama antara Kementerian Agama dan Garuda Indonesia. Saya minta agar maskapai benar-benar komitmen dengan jadwal penerbangan yang sudah disepakati tersebut sehingga tidak sering terjadi perubahan," kata Saiful, Ahad (4/6/2023).

Menurut Saiful, pelaksanaan jadwal penerbangan secara tepat dan ketat perlu dilakukan karena berkaitan dengan proses mobilitas jamaah pada setiap tahapannya. Jadwal penerbangan itu sudah diinformasikan ke semua jamaah haji berikut tahapan keberangkatan mereka dari masing-masing kabupaten dan kota menuju embarkasi. Jika terjadi perubahan, maka itu akan berdampak pada tahapan-tahapan lainnya, termasuk di Madinah dan Makkah.

“Perubahan jadwal penerbangan, bisa memberikan efek domino pada tahapan kegiatan jamaah haji, baik di Asrama Haji, Madinah, dan Makkah. Apalagi, kedatangan jamaah di Madinah juga terkait dengan masa pelaksanaan Arbain (sholat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi) dan masa tinggal mereka, sebelum diberangkatkan ke Makkah,” jelas Saiful.

Dengan tegas, Saiful minta maskapai Garuda Indonesia agar benar-benar komitmen dengan jadwal yang telah disepakati.

Untuk diketahui, penerbangan gelombang pertama dari Embarkasi di Indonesia menuju Madinah akan berlangsung hingga 7 Juni 2023. Sementara penerbangan jamaah haji gelombang kedua menuju Jeddah lalu ke Makkah akan mulai berlangsung pada 8 Juni 2023. Proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Tanah Air ini akan berakhir pada 22 Juni 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement