Kamis 25 May 2023 09:17 WIB

Pengusaha Cina Beri Puluhan Beasiswa untuk Civitas Academica UMM 

Ia bercerita bagaimana proses yang harus dia lakoni hingga bisa mencapai titik ini.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Direktur OBOR Education Foundation, Soe To Tie Lin memperkenalkan beasiswa OBOR yang memungkinkan civitas academica Indonesia untuk melanjutkan studi ke Cina. Hal ini disampaikannya ketika menghadiri gelaran wisuda yang dilaksanakan pada 23 Mei 2023 lalu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Humas UMM
Presiden Direktur OBOR Education Foundation, Soe To Tie Lin memperkenalkan beasiswa OBOR yang memungkinkan civitas academica Indonesia untuk melanjutkan studi ke Cina. Hal ini disampaikannya ketika menghadiri gelaran wisuda yang dilaksanakan pada 23 Mei 2023 lalu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden Direktur OBOR Education Foundation, Soe To Tie Lin memperkenalkan beasiswa OBOR yang memungkinkan civitas academica Indonesia untuk melanjutkan studi ke Cina. Hal ini disampaikannya ketika menghadiri gelaran wisuda yang dilaksanakan pada 23 Mei 2023 lalu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pada kesempatan itu, ia juga menyiapkan 40 beasiswa master dan doktoral untuk melanjutkan studi di Tiongkok bagi sivitas akademika UMM. John, sapaan akrab Soe To Tie Lin diketahui sehari-harinya menjalankan berbagai bisnis dan beraktivitas di Makau, Cina. Ia juga merupakan president commisioner PT Sunindo Pratama yang bergerak di bidang minyak dan gas. 

Baca Juga

Pada kesempatan tersebut, ia juga bercerita bagaimana proses yang harus dia lakoni hingga bisa mencapai titik sekarang. Menurutnya, para lulusan harus tahu dan mempelajari skill yang jarang dimiliki banyak orang. "Sehingga akan banyak pihak yang mencari dan berebut mendapatkan sumber daya manusia yang menguasai skill itu," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika. 

Ia juga mengingatkan para generasi muda untuk menjadi pribadi yang berintegritas. Hal ini bertujuan agar dapat mendapatkan reputasi yang baik sepanjang merintis karir.

Penguasaan teknologi juga menjadi hal yang semestinya dimiliki oleh wisudawan. Tidak hanya tahu, tetapi juga memanfaatkannya dengan baik. Begitu pula dengan keterampilan manajemen dan observasi. 

Para lulusan juga tidak boleh takut untuk merangkul resiko dan membuat keputusan penting. "Jangan mudah tergoda dengan berbagai hal di dunia ini. Fokus dengan tujuan anda dan pastikan bisa mencapainya," jelas John. 

Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menjelaskan, kedatangan John ke Kampus Putih memiliki misi khusus. Salah satunya yakni bekerja sama dan mengimplementasikan perusahaannya dengan UMM. Dengan begitu, akan ada berbagai manfaat yang timbul berkat kolaborasi keduanya.

Fauzan juga mengatakan, menjadi seorang sarjana merupakan awal dari kehidupan membangun karir di masa depan. Maka dari itu, UMM sudah menyiapkan mahasiswanya untuk menjadi SDM unggul melalui Center of Excellence (CoE). 

Program ini didasari oleh satu pemikiran strategis dan futuristik, yakni realita bahwa 2025-2038 Indonesia akan berada di fase bonus demografi. Hal ini berarti penduduk Indonesia dengan angka usia produktif memiliki jumlah yang jauh lebih besar ketimbang non-produktif. "Yakni mencapai 73 persen berbanding  kurang dari 24 persen," jelasnya.

UMM tidak ingin fase bonus demografi yang dimiliki Indonesia malah menjadi malapetaka. Maka itu CoE hadir untuk membekali mahasiswa, menyiapkan diri untuk bisa bersaing di dunia kerja serta memiliki jiwa yang mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement