Sabtu 06 May 2023 12:00 WIB

Penobatan Raja Charles, Keakrabannya dengan Dunia Arab dan Muslim

Raja Charles mempelajari Islam secara mendalam dan menghargai banyak ajarannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran Charles saat itu, berpartisipasi dalam tarian pedang atau ardah dengan mengenakan jubah tradisional Arab Saudi di festival budaya Janadriyah di Riyadh, Februari  2014. Penobatan Raja Charles, Keakrabannya dengan Dunia Arab dan Muslim
Foto:

Menggemakan hubungan mendiang ibunya Ratu Elizabeth dengan Timur Tengah, Raja Charles diharapkan dapat melanjutkan ikatan erat selama masa pemerintahannya, yang membuatnya terkenal. Charles menganggap almarhum Raja Abdullah dari Arab Saudi sebagai teman pribadi.

Setelah kematiannya pada Januari 2015, Charles terbang ke Riyadh untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada penggantinya, Raja Salman, sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada temannya.

Ia terakhir mengunjungi wilayah itu bersama istrinya, Permaisuri Camilla, pada November 2021. Kala itu, dia pergi ke Mesir dan Yordania untuk berdiskusi dan memperkuat dialog antaragama.

Di Yordania, dia juga mengunjungi pengungsi Suriah dan Palestina, yang paling bergantung pada sumbangan Saudi dan Inggris. Secara total, Charles telah melakukan 12 kunjungan resmi ke Arab Saudi, tujuh ke UEA dan Kuwait, enam ke Qatar dan lima ke Yordania.

Kekaguman dan kecintaannya pada Timur Tengah bahkan tercermin dalam lukisan cat airnya. Ia sering mengambil inspirasi dari Wadi Arkam dan Diriyah di Arab Saudi, serta Aqaba di Yordania.

Charles yang menjabat sebagai Pangeran Wales saat itu bahkan mendirikan banyak yayasan amal di Timur Tengah. Salah satunya adalah The Prince's Foundation, yang didedikasikan untuk mewujudkan visi Pangeran Wales dalam menciptakan komunitas untuk dunia yang lebih berkelanjutan.

Yayasan ini berfokus pada pendidikan, apresiasi warisan, serta menciptakan kesempatan yang sama bagi kaum muda di Inggris dan luar negeri. Mereka menjalankan program satelit di lebih dari 20 negara, termasuk Arab Saudi dan Mesir di mana pusat-pusatnya telah dibangun. Di kota tua Jeddah, Al-Balad, telah didirikan pusat seni dan kerajinan, yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam proyek restorasi Kementerian Kebudayaan di sana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement