Rabu 03 May 2023 19:18 WIB

Mengapa Akhir-akhir Ini Ulama Jadi Sasaran Teror dan Kekerasan?

Para ulama tak pernah lepas dari ujian dan cobaan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Mengapa Akhir-akhir Ini Ulama Jadi Sasaran Teror dan Kekerasan? Foto:  Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Dr Ahmad Kusyairi Suhail
Foto: Umar Mukhtar/Republika
Mengapa Akhir-akhir Ini Ulama Jadi Sasaran Teror dan Kekerasan? Foto: Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Dr Ahmad Kusyairi Suhail

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA, Ketua Umum PP IKADI (Ikatan Dai Indonesia) dan Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta

 

Baca Juga

Dalam sejarah peradaban umat, para ulama yang merupakan pewaris dakwah nabi, dan selalu menyeru kepada kebaikan dan perbaikan, tidak pernah lepas dari cobaan dan ujian. Imam Ahmad bin Hanbal misalnya, menghadapi cobaan berat, yang dikenal dengan Mihnah Khalqi'l Qur'an. Yaitu ujian dipaksa oleh tiga khalifah yakni Al Makmun, Al Mu'tashim dan Al Watsiq, untuk mengakui bahwa Al Qur'an adalah makhluk Allah sebagaimana keyakinan kelompok Muktazilah. 

Namun, Imam Ahmad menolak meskipun beliau diancam dan disiksa dengan berbagai cara. Beliau dibawa ke istana dalam keadaan terbelenggu, dipenjara dan dicambuk, bahkan terakhir diusir dari negerinya. Imam Malik didera dan dicambuk punggungnya dan salah satu tangannya ditarik hingga persendian bahunya lepas.

Imam Abu Hanifah pernah dipenjara dan disiksa oleh penguasa karena menolak jadi hakim sehingga beliau wafat di dalam penjara. Imam Syafi'i mengalami cobaan difitnah, ditangkap dan diborgol, lalu harus menempuh perjalanan dari Yaman menuju timur Suriah. Imam Ath Thabari, yang dijuluki Syaikh Al Mufassirin, maha gurunya ulama tafsir, diintimidasi dan dikepung dalam rumahnya, di saat beliau sudah berusia lanjut, 85 tahun, sehingga beliau wafat di dalam rumah tersebut.

Jadi, jika akhir-akhir ini para ulama sering menjadi sasaran teror dan kekerasan, sesungguhnya hal ini tidaklah mengherankan, meskipun tentu saja kita mengecam dan menyayangkan hal ini terjadi. Sekedar menjadi orang mukmin biasa saja, pasti akan menghadapi cobaan dan ujian keimanan, apatah lagi menjadi ulama.

Allah SWT berfirman:

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ، وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta" (QS Al 'Ankabut ayat 2-3).

Sementara tujuan para pelaku teror ketika melakukan teror dan kekerasan tentu bermacam-macam. Ada yang dilatarbelakangi oleh dendam pribadi, ada yang tersulut oleh berita dan informasi bohong (hoaks) di media sosial, dan mungkin juga ada yang bermotif politis dan lain sebagainya.

Dan yang sangat disayangkan, seringkali para pelaku teror dan kekerasan terhadap ulama kerap lolos dari jerat hukum dengan dalih gangguan jiwa.Oleh karena itu, aparat kepolisian harus cepat bergerak mengungkap kasus-kasus itu sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengadu domba dan memecah belah umat. 

Apalagi sekarang ada media sosial yang mempercepat beredarnya informasi dan berita hoaks. Ditambah lagi sekarang kita sudah berada di tahun politik. Maka, persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian dan kejelasan kasus-kasus tersebut, syukur aparat keamanan dapat segera mengungkap siapa aktor dan motif di balik teror dan kekerasan terhadap ulama ini.

Dan diharapkan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, sambil terus tetap waspada dan hati-hati melindungi diri dan para ulama. Berulangnya kejadian-kejadian seperti ini menjadikan semakin urgennya kehadiran Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Tokoh Agama dan Sombol Agama yang sudah pernah disuarakan oleh sebagian politisi ulama di DPR sepertinya sudah layak diseriusi oleh para politisi dan wakil rakyat di parlemen, karena terbukti para ulama dan tokoh agama rentan terhadap berbagai teror dan kekerasan.

Semoga Allah SWT selalu menjaga para ulama kita dan melindungi negeri yang kita cintai ini dari berbagai macam bencana dan marabahaya serta menjadikan Indonesia baldatun thoyyibatun warabbun ghafur. Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement