REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya mendorong masyarakat di wilayah itu membudayakan silaturahim guna menciptakan kepedulian terhadap sesama sekaligus menjunjung tinggi nilai toleransi.
Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Mosso menjelaskan sikap silaturahim perlu diciptakan sebagai bagian dari budaya atau tradisi masyarakat.
Silaturahmi dalam agama Islam, kata dia, telah membudaya dan menjadi bagian penting di dalam kehidupan beragama.
Hal penting bagi seluruh masyarakat yang mendiami "Tanah Malamoi" --sebutan untuk Sorong-- harus membudayakan silaturahim. "Silaturahmi ini akan menjadi budaya tentunya harus dibangun dan diciptakan bersama," kata Yan Piet Mosso di Sorong, Rabu (26/4/2023).
Guna mendukung upaya membudayakan silaturahim, Pemerintah Kabupaten Sorong telah menetapkan kampung kerukunan yang nantinya menjadi percontohan bagi Bangsa Indonesia. Hal ini, kata dia, menunjukkan Tanah Papua, khususnya Kabupaten Sorong tanah damai dan diberkati sehingga semua orang dari berbagai daerah di Nusantara tinggal dan berdiam di "Tanah Malamoi".
"Semua orang diterima di tanah ini sebagai saudara dan satu keluarga," kata dia.
Dalam menjaga keberagaman di Kabupaten Sorong, katanya, diperlukan silaturahim supaya setiap orang saling mencintai, menerima satu sama lain, dan berbagi demi terwujud peradaban toleransi serta harmonis.