REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) mengeluarkan surat edaran yang mengajak jamaah, simpatisan Persis serta kaum muslimin melaksanakan sholat gerhana matahari, Kamis (20/4/2023). Hal ini sehubungan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadinya gerhana matahari hibrida pada Kamis siang hari ini.

"Sehubungan dengan kejadian gerhana matahari tersebut, kami anjurkan kepada seluruh jamaah dan simpatisan Persatuan Islam serta kaum muslimin untuk melaksanakan sholat gerhana pada waktunya," tertulis dalam surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum Persis KH Jeje Zainudin tersebut.

Untuk keseragaman pelaksanaan sholat gerhana, khusus daerah Jawa, DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya diatur pelaksanaan sholat mulai takbir pada pukul 09.35 WIB dan sholat gerhana pada pukul 10.00 WIB. "Untuk daerah-daerah lainnya, pelaksanaan ibadah gerhana matahari disesuaikan dengan waktu gerhana di daerahnya masing-masing," katanya.

Gerhana matahari hibrida (total-cincin) akan terjadi pada Kamis (20/4/2023) di seluruh wilayah Indoensia kecuali sebagian daerah provinsi Aceh. Gerhana hibrida ini akan dimulai dengan gerhana matahari cincin di Samudera Hindia, Sebelum mencapai Australia, gerhana matahari cincin sudah berganti dengan gerhana matahari total. Kemudian gerhana hibrid ini akan berakhir dengan gerhnan matahari cincin di Samudera Pasifik laut Mikronesia.

Di Indonesia, lintasan gerhana matahari total akan melewati Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Papua, Papua Barat. Sedangkan untuk daerah daerah selain daerah tersebut seperti pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, pulau Jawa dan Pulau Sumatera hanya dilintasi jalur gerhana matahari sebagian dengan ketertutupan permukaan matahari oleh bulan antara 0,01 persen sampai dengan 99,05 persen. Durasi gerhana di Indonesia antara 10 menit 55 detik sampai dengan 3 jam 10 menit 32 detik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika