Selasa 28 Mar 2023 14:54 WIB

Gubernur Jabar Berharap Galeri Rasulullah Masjid Al Jabbar Jadi Kebanggaan

Masjid Al Jabbar menjadi destinasi wisata Jawa Barat.

Sejumlah anak membaca Alquran di Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin (27/3/2023). Dengan kembali dibukannya Masjid Raya Al Jabbar, banyak warga yang melakukan kegiatan peribadatan mengisi Ramadhan seperti tadarusan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah anak membaca Alquran di Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin (27/3/2023). Dengan kembali dibukannya Masjid Raya Al Jabbar, banyak warga yang melakukan kegiatan peribadatan mengisi Ramadhan seperti tadarusan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil berharap kehadiran Galeri Rasulullahyang terletak di dalam kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, bisa semakin meningkatkan suasana religi masjid tersebut dan menjadi kebanggaan masyarakat.

"Mudah-mudahan ini meramaikan suasana wisata religi yang memang menjadi kebanggaan kita semua dengan kehadiran Galeri Rasulullah," kata Gubernur Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Galeri Rasulullah yang berada di lantai satu Masjid Raya Al Jabbar ini menampilkan secara detail mulai dari sejarah pada zaman jahiliah, kelahiran Rasulullah, menerima wahyu, penyebaran agama Islam, hingga Rasulullah wafat.

Selain itu menampilkan sejarah berkembangnya Islam di seluruh dunia hingga masuk ke Nusantara. "Ini sangat padat dan banyak informasi yang bisa dijadikan ilmu pengetahuan oleh masyarakat. Mudah-mudahan menjadi sebuah kebanggaan," ujar Ridwan Kamil.

Ia menjelaskan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar dibagi ke dalam empat bagianyakni masjid, galeri, taman, dan kolam rentensi pengendali banjir. "Kawasan Al Jabbar terbagi empat bagian, di antaranya terdapat galeri pengetahuan keislaman yang sangat komprehensifdan di bagian luar ada danau pengendali banjir," katanya.

Galeri Rasulullah yang terletak di dalam kawasan Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, telah diresmikan oleh Gubernur Ridwan Kamilpada Senin (27/3) dan sudahdapat dikunjungi masyarakat dengan mendaftar secaraonline di aplikasi Sapawarga.

Galeri Rasulullah dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bekerja sama dengan Sembilan Matahari. Menurut Kurator dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ija Suntana, keterangan bahasa, tata letak, diorama sangat detail hingga kata per kata begitu diperhatikan pada Galeri Rasulullah.

"Dalam proses pembuatannya, para pekerja (Sembilan Matahari) ini bolak-balik berkonsultasi bahkan hingga tengah malam saking ingin presisi, baik itu dalam tata letak maupun terjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia," jelas Ija.

"Luar biasa ini, menerjemahkan sejarah peradaban Islam dari zaman Rasulullah hingga ke Jawa Barat dengan teknologi informasi bukan hal yang mudah," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua MUI Jabar Rahmat Syafe'i menuturkan kehadiran Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar bukan saja sebagai sarana wisata religi, tetapi juga sebagai sarana pendidikan.

"Yang harus kita petik dari sejarah itu bukan catatan peristiwanya saja, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah edukasi. Nah saya kira dari galeri ini, edukasi tersebut sangat jelas bisa kita dapatkan," kata Rahmat.

Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan peradaban Islam mulai zaman Rasulullah hingga saat ini, khususnya di Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement