Ahad 26 Mar 2023 06:57 WIB

Pendistribusian dan Pendayagunaan MAI Foundation Meningkat

MAI Foundation konsisten mendistribusikan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf).

Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation terus menghadirkan berbagai program unggulan yang kreatif dan inovatif pada 2022.
Foto: Dok MAI Foundation
Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation terus menghadirkan berbagai program unggulan yang kreatif dan inovatif pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga amil zakat nasional (Laznas) Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation terus menghadirkan berbagai program unggulan yang kreatif dan inovatif pada 2022. Ketua MAI Foundation, Tedi Nurhikmat, menyampaikan, lembaga yang dipimpinnya memiliki beberapa kewajiban, salah satunya menerapkan sistem akuntansi berbasis syariah dan good corporate governance (GCG) secara menyeluruh.

Memasuki tahun ke-9, kata Tedi, MAI Foundation telah menunjukkan kapasitasnya sebagai lembaga yang secara professional mampu menyelesaikan masalah sosial. Hal itu berdasarkan indikator compounded annual growth rate (CAGR) yang menunjukkan angka peningkatan penghimpunan tahunan sebesar 12 persen selama 2021-2022, sehingga total angka pertumbuhannya menjadi 82 persen.

"Ini tentu merupakan bagian dari pencapaian atas program-program unggulan yang dicangangkan oleh Mandiri Amal Insani. Adapun program tersebut di antaranya, sedekah bonus, Ramadhan bareng MAI, khitan massal, tanggap bencana, dan event Muharram (Bahagiakan Yatim)," kata Tedi saat public expose 2023 di Assembly Hall Lantai 9 Gedung Menara Mandiri, Jakarta pada pekan kemarin.

Selain penghimpunan meningkat, sambung dia, pendistribusian dan pendayagunaan MAI Foundation pada 2022 ikut meroket sebesar 66 persen. Tercatat jumlah penerima manfaat melalui program yang dijalankan mencapai 222.854 jiwa. Menurut Tedi, berdasarkan sertifikasi ISO 9001:2015, MAI Foundation telah membuktikan mampu konsisten dalam pengembangan layanan dan pendistribusian zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ziswaf).

"Sertifikasi yang berstandar internasional ini merupakan acuan dalam peningkatan kualitas pelayanan tata kelola lembaga yang lebih baik, hal ini berdasarkan visi MAI Foundation sebagai lembaga filantropi Islam yang modern, terpercaya, dan rahmatan lil 'alamin," ucap Tedi.

Pembina MAI Foundation, Agus Dwi Handaya, menyampaikan, tata kelola Ziswaf yang baik dan efektif harus didasarkan pada prinsip pertanggungjawaban dan transparansi dalam pengumpulan, penyaluran, dan pengelolaan dana umat. Hal itu penting dilakukan untuk membangun kepercayaan dan keamanan di antara umat.

"Serta memastikan ketaatan pada regulasi dan ketentuan dalam tata kelola Ziswaf yang diatur oleh pemerintah," kata Direktur SDM dan Kepatuhan PT Bank Mandiri Persero Tbk tersebut.

Dalam acara public expose 2023, MAI Foundation juga merilis sustainability report (SR) 2022. Selain itu, Direktur MAI Foundation, Erwin Setiawan menyerahkan laporan tersebut kepada pemangku kepentingan yang diterima Kepala Subdirektorat Akreditasi dan Audit Lembaga Zakat, Muhibbudin serta kepada pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement