Kemenag Kaltara Amati Visibilitas Hilal di Tarakan

Red: Erdy Nasrul

Kamis 16 Mar 2023 16:32 WIB

Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat pelaksanaan Rukyatul Hilal di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Bali, Rabu (29/6/2022). Pengamatan posisi bulan yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Zulhijah dan Idul Adha 1443 H/2022 M di pantai tersebut tidak berhasil melihat hilal karena kondisi cuaca berawan serta ketinggian hilal yang masih terlalu rendah. Foto: ANTARA/Fikri Yusuf Petugas mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat pelaksanaan Rukyatul Hilal di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Bali, Rabu (29/6/2022). Pengamatan posisi bulan yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Zulhijah dan Idul Adha 1443 H/2022 M di pantai tersebut tidak berhasil melihat hilal karena kondisi cuaca berawan serta ketinggian hilal yang masih terlalu rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Utara akan mengamati visibilitas hilal penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah di Kota Tarakan.

"Insya Allah rukyatul hilal atau mengamati visibilitas hilal pada pembentukan bulan akan kami laksanakan di Kota Tarakan. Pantauan dan hasil yang didapatkan akan kami laporkan kepada Kemenag RI," ujar Kakanwil Kemenag Kalimantan Utara (Kaltara), H Saifi, di Tanjung Selor, Kamis.

Baca Juga

Kemenag akan melangsungkan Sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan, Rabu (22/3/2023). Sidang isbat akan menghimpun pantauan hilal dari berbagai penjuru Tanah Air, termasuk di Kaltara yang akan berlangsung di Taman Berlabuh, Kota Tarakan.

Saifi menjelaskan observasi mengamati visibilitas hilal akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Lalu akan disaksikan oleh unsur pemerintah daerah, pengadilan agama, serta ormas keagamaan NU dan Muhammadiyah.

Ia berharap awal puasa tahun ini jatuhnya pada hari yang sama. Meski diketahui Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal jatuh Ramadhan pada Rabu 22 Maret 2023, berpuasa keesokan harinya 23 Maret 2023.

"Kita berharap puasa tahun ini serempak di Indonesia. Meski begitujika kemudian (awal puasa) tidak bersamaan, mari kita menerima dan saling memahami perbedaan ini dengan bijak. Karena sebelum ini, kita juga pernah tidak sama saat awal puasa. Perbedaan ini bisa kita terima, dan tidak ada masalah," pinta Saifi.

Umat Islam di Kalimantan Utara diimbau menunggu keputusan pemerintah setelah sidang isbat. "Rukyatul hilal akan dilaksanakan di titik yang sudah ditentukan di seluruh Indonesia. Kita tunggu saja hasil sidang isbat untuk menjadi pegangan bersama," imbau Saifi.