Kamis 16 Mar 2023 16:22 WIB

Cara Kemenag Menekan Ruang Korupsi

Kemenag berkomitmen mencegah terjadinya korupsi dan menguatkan integritas SDM

Ilustrasi pelayanan kemenag menguatkan transparansi dan mencegah korupsi.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Ilustrasi pelayanan kemenag menguatkan transparansi dan mencegah korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kementerian Agama menginisiasi program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai bagi unsur pegawai dan masyarakat sebagai upaya penanaman perilaku antikorupsi yang berbasis keluarga.

"Dalam upaya meneguhkan komitmen pencegahan dalam pengawasan, berbagai upaya telah ditempuh. Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pencegahan korupsi yang berbasis keluarga," ujar Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag, Faisal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga

Program ini lahir atas kolaborasi antara Kemenag, Inspektorat Jenderal, Dharma Wanita Persatuan Kemenag, dan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia.

ToT Kusemai Nilai yang dikolaborasikan bersama DWP Kemenag menghadirkan 150 orang dari unsur pegawai Kemenag dan masyarakat yang nantinya menjadi agen perubahan Kusemai Nilai.

Faisal mengatakan dalam Program ToT Kusemai Nilai ini, Kemenag menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai antikorupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial masing-masing.

"Keluarga adalah fondasi. Fondasi atas kesadaran mental dan pola perilaku. Jika fondasi ini kuat, bersih, dan baik, maka insya Allah, di manapun kita ditempatkan, akan selalu menjadi pribadi yang membawa nilai-nilai luhur," ujarnya.

Menurut Faisal, dalam konteks ini, peran keluarga, terutama istri sebagai pendamping suami harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi.

Jika suami saat ini diberi amanat jabatan dan wewenang besar, kata dia, jadilah istri yang bisa meredam nafsu jabatan. Istri harus memberikan ketenangan sekaligus pengingat dan penyemangat agar sang suami memiliki kinerja tinggi, berprestasi dan bebas dari korupsi.

"Bukan sebaliknya, istri malah menggebu-gebu, berlomba memanfaatkan fasilitas suami, flexing sana-sini, dan berkontribusi membuat suami semakin tergiur dengan tindak laku koruptif," kata dia.

Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kemenag, Kastolan melaporkan bahwa program Kusemai Nilai ini merupakan pengembangan dari program pengawasan dengan pendekatan Keluarga-SPAK Kemenag.

Program ini, kata Kastolan, diharapkan menjadi gerakan internal Kementerian yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas sebagai unsur penting dalam pembangunan Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi.

"Agar program Kusemai Nilai berjalan secara baik, diperlukan ToT. Peserta yang telah mengikuti ToT ini diharapkan mampu menjadi pelopor dan penggerak perubahan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement