Senin 06 Mar 2023 16:13 WIB

Satu Unit Tiba, Masih Ada Empat C-130J-30 Super Hercules akan Perkuat TNI AU

Kemenhan pesan lima unit C-130J-30 Super Hercules ke Lockheed Martin untuk TNI AU.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Pesawat C-130J Super Hercules yang didatangkan TNI Angkatan Udara tiba di  Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023). Indonesia akan kedatangan lima pesawat C-130J Super Hercules secara bertahap. Kedatangan pesawat itu merupakan kerja sama antara Indonesia dan AS.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pesawat C-130J Super Hercules yang didatangkan TNI Angkatan Udara tiba di  Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023). Indonesia akan kedatangan lima pesawat C-130J Super Hercules secara bertahap. Kedatangan pesawat itu merupakan kerja sama antara Indonesia dan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat pesawat C-130J-30 Super Hercules akan datang secara bertahap pada tahun ini hingga awal 2024. Hal itu setelah satu unit pesawat buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat tersebut resmi tiba dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023) siang WIB.

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya (Marsdya) Agustinus Gustaf Brugman mengatakan, satu unit C-130J-30 Super Hercules ini merupakan satu dari lima pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kehadiran Super Hercules untuk menggantikan armada Hercules lama yang sudah waktunya pensiun.

"Rencananya sampai akhir tahun akan datang empat pesawat dan di awal tahun 2024 akan ada satu pesawat. Jadi kita berkontrak pengadaan pesawat Hercules C-130J," ujar Gustav dalam keterangan persnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Gustav mengatakan, pesawat C-130J-30 Super Hercules ini nantinya akan memperkuat skadron 31 Halim Perdanakusuma untuk menggantikan pesawat Hercules lama yang akan dialihkan ke skadron 32 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang. Bersamaan dengan kedatangan pesawat ini, TNI AU juga sudah mengirimkan 48 personel, baik penerbang maupun kru untuk mengikuti sejumlah pelatihan di pabrikan di Lockheed Martin.

Di antaranya, pelatihan yang diikuti adalah Pilot training sebanyak 12 personel, enam personel untuk loadmaster training, kru untuk maintenance crew training, mencakup airframe, propoltion, electrical, dan avionic berjumlah 30 personel. "Karena ini memang berbeda jauh dengan Hercules yang kita miliki," ujarnya.

Gustaf juga menyampaikan kelebihan pesawat C-130 J-30 dibandingkan jenis Hercules sebelumnya, yakni memiliki flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh. "Kelebihan di avionik pesawat yang udah terintegrasi dan engine yang lebih efisien, sehingga, dia bisa terbang lebih jauh kecepatannya juga lebih bagus," ujarnya.

Gustav menyampaikan, pesawat angkut besar ini juga mampu membawa kargo seberat 20 ton dengan ruang pesawat lebih besar dan mampu membawa delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung. Pesawat juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.

"Secara umum, pesawat ini mempunyai kelebihan walauapun bentuknya relatif sama dengan pesawat Hercules yang dulu," ujar Gustav. Super Hercules mendarat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Senin pukul 13.04 WIB, usai menempuh perjalanan selama 34 jam di udara.

Pesawat C-130J ini kemudian disambut dengan water salute yakni tradisi penghormatan dalam dunia penerbangan. Hercules diterbangkan oleh pilot Lockheed Martin dengan menyertakan dua penerbang TNI AU yakni Letkol Anjoe Manik dan Letkol Alfonsus serta satu teknisi Kapten Tek Janar yang menempuh rute Marietta-Monterey-Honolulu-Kwajalein-Guam-Halim Perdanakusuma Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement